Cerita Tentang Kita

"Kita Putus." Begitulah kata Anggara dengan mudahnya kepada Devi.

"Kenapa?" tanya Devi dengan mata berkaca-kaca menatap kekasihnya. Air matanya lolos begitu saja membasahi kedua pipi mulusnya.

"Aku tidak bisa menerimamu Devi, karena kamu sudah tidak perawan lagi." ucap Anggara dengan nada pelan. Sungguh ia sangat mencintai Devi dan tidak tega memutusi hubungan seperti ini dengan cara begini.

"Bukankah aku pernah cerita padamu? Apakah ada perempuan lain yang telah mengisi hatimu selain aku?" tanya Devi masih belum bisa menerima keputusan kekasihnya yang tiba-tiba meminta putus.

"Tidak ada, aku hanya ingin kita putus. Itu saja, hanya itu. Pergi dari hidupku atau aku yang pergi dari hidupmu, Devi." ucap Anggara dengan tega tanpa perikemanusiaan. Sebenarnya berat bagi Anggara melakukan ini karena ia sudah menjalin hubungan lama dengan Devi. Namun persoal yang tidak seiman itu yang sebenarnya menghalangi cintanya pada Devi. Sebenarnya ia sudah menerima semua kekurangan Devi, sangat menerima dengan lapang dada. Tetapi apa daya orang tuanya melarangnya untuk berhubungan lagi dengan Devi, dan ia telah dijodohkan dengan perempuan yang seiman dengannya.

Hancur dan sakit perasaan Anggara saat ini karena telah menyakiti perempuan yang paling dicintainya. Anggara yang beragama Islam dan Devi yang beragama Hindu yang membuat mereka harus berpisah, tak bisa bersama-sama lagi.

Dijodohkan? Apakah sekonyol itu hidupnya, bahkan ia tak habis pikir dengan keluarganya yang ingin bersikeras memisahkan dirinya dengan Devi sampai ia harus dijodohkan segala. Apakah keluarganya tak berpikir bagaimana hancurnya kedua hati yang harus berpisah dan tidak bisa bersama hanya karena beda Agama?

Lalu bagaimana? Apakah Anggara mampu menolak perjodohan ini? Apakah Anggara mampu membuat Devi tidak terluka? Apakah Anggara mampu meyakinkan keluarganya bahwa Devi siap untuk pindah Agama? Apakah Anggara mampu bersama kembali dengan pujaan hatinya dan hidup bahagia selamanya?