Giza kembali membara. Desing peluru. Dentum misil. Tangis orang-orang dari balik reruntuhan. Para kombatan saling bunuh, menjebak ribuan orang ke dalam situasi kaotis yang seolah menjadi kutukan abadi. Ke sanalah Sang Letnan ditugaskan dalam suatu misi perdamaian, membuatnya terpaksa meninggalkan segala yang dicintainya di tanah air. Termasuk kekasihnya. Ketiadaan kabar dan kecemasan yang bertumpuk membuat Sang Kekasih nekat menyusul Sang Letnan, hanya untuk mendapati dirinya menjadi tawanan perang sebelum sempat bertemu lelaki yang ia cari. Dan keadaan semakin rumit ketika Kapten ADF, kepala pasukan musuh yang menawannya, kali ini berbalik tertawan hatinya.