-' malam temaram pada hangatnya pusat Jayandaru, aku menemukanmu, sebagai titik poros buana milikku, kala itu.
kisah perihal langkahku, langkahmu jua Jayandaru yang jadi saksi bisu disaat masing-masing kita yang sibuk menahan afeksi canggung yang menderu, hingga terjun dalam asmaraloka yang kian bersemu saban waktu.
kisah nona bratawati yang kehilangan candranya, dalam manis pahitnya skenario semesta yang bekerja. '-
"Kamu yang menyadarkanku akan sebenar-benarnya keindahan langit yang ada. Namun, kamu pula yang membuatku berakhir luluh lantah, berdebam pada kenyataan pahit, pada luka yang tak berangsur sembuh. Kini, langit juga yang membawamu pergi dari dekapku" nona Bratawati.
"Manusia itu datang dan pergi, Ra. Tidak ada manusia yang tetap menetap dalam satu rangkaian kisah seseorang. Pada masanya ia akan pergi. Entah atas kemauan sendiri, atau masa hidup yang rupanya berakhir. Sampai saat itu, sambut dan perlakukan dia dengan baik" tuan Candra.
-- Menggunakan Bahasa Jawa Surabayaan, akan terdengar sedikit kasar.
Evolet Deandra harus meninggal di usia mudanya karena menyelamatkan sang adik dari sang penculik. bukannya malah masuk surga dan hidup damai di sana, gadis itu masuk ke dalam novel yang pernah dia robek dan bakar karena alurnya seperti kebanyakan novel. bahkan lebih sialnya lagi, Evolet bertransmigrasi ke tubuh baby sitter yang merawat adik male lead yang di abaikan oleh keluarganya.
bahasa baku dan non baku.
jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
di larang plagiat.
cerita ini murni dari imajinasi ku saja.
typo bertebaran dimana-mana.