31 parts Complete "Mas Fadhil puas!? Puas karena telah berhasil bertemu dengan ayah kandungmu, tetapi harus mengorbankan nyawa Papa!" Arfan mendorong tubuh Fadhil hingga membuatnya terjungkal.
Arrgh!!!
Fadhil meringis pelan ketika lukanya membentur tanah tanpa sengaja, alisnya saling bertautan dengan dahi yang mengeryit dalam. Namun, sebisa mungkin diabaikan karena tak ingin terlihat lemah di hadapan semua orang.
"Arfan, kamu jangan keterlaluan! Kondisi Fadhil masih lemah, dan enggak seharusnya kamu bersikap kasar seperti itu!" bentak Qiana sembari membantu Fadhil kembali duduk di kursi rodanya.
"Kalian pikir kalian yang paling merasakan kehilangan dan terluka atas kematian Adnan? Salah! Justru Fadhil yang paling terluka di sini, asal kalian tahu saja!" Fauzan menimpali.
Lelaki itu juga terluka, tetapi tak suka melihat Fadhil yang diperlakukan seolah-olah tersangka utama di sini. Padahal, ia sendiri juga korban dari semua kekacauan yang terjadi. Dia yakin bahwa pemuda itu yang justru terluka paling parah dibandingkan dengan yang lainnya.
An amazing cover by @Triyanti_Fitri