Ingin sekali aku berbicara langsung padanya, menatap kedua matanya, atau pun memeluknya. Namun sayang, itu hanya menjadi angan-anganku saja. Aku hanya sebuah bunga matahari yang menghabiskan waktu hanya di perbukitan ini. Aku tidak akan bisa mengubah takdirku. Aku telah diciptakan seperti ini. Jadi, mana mungkin aku protes terhadap sang penciptaku. Note : Hanya cerita pendek :)Alle Rechte vorbehalten
1 Kapitel