Mimit Putri Ayu. Gadis 19 tahun yang berkeinginan menjadi orang kaya tanpa kerja, berhayal memiliki rumah mega beserta isi yang serbah mewah. Berkuliah mencari teman dan pacar sampai dia lulus kuliah dan menikah. Uh nikmat mana lagi yang kau dustakan.
Tapi hayalan, tetaplah hayalan. Mimit hanya seorang gadis yang bekerja di salah satu rumah makan padang, bekerja untuk keluarga guna mencukupi kehidupan sehari-hari.
Mimit selalu julit jika melihat semua orang tampak bahagia dengan dunia mereka, sedangkan dia tampak suram dengan kehidupan yang ia jalani saat ini.
Padahal yang nampak bahagia belum tentu benar adanya. Semua pasti punya kesulitan, selagi kita masi hidup di dunia, tapi yang namanya manusia, bagaimana cara mengatasi dan menghadapinya adalah urusan pribadi.
Namun sekarang mimit di landa oleh kebingungan yang amat ter-ramat membingungkan. Semua tampak di luar nalar manusia.
Sekarang ia harus bersujut syukur atau menangis tersungkur. Terbangun di tempat berbeda, dengan wajah dan tubuh bukanlah miliknya.
"Mimit emang mau kaya raya tapi gak gini juga caranya, bukanya lepasin beban, eh malah nambah beban, jadi pengen banting mobil mehong orangkan." Ucapnya pelan, namun entah kenapa itu menarik perhatian orang sekitarnya.
"Aselehe Mimit malu, di liat cogan-cogan, Mimit tau Mimit tuh cantik, jadi banyak yang ngelirik." Dengan kepedean di atas rata-rata ia mengucapkan hal yang akan membuatnya malu 7 turunan 3 tanjakan, 2 belokan.