Bulan adalah sosok yang memikat, wajahnya bersinar lembut seperti perak yang menghiasi gelapnya langit malam. Namun, di balik kilaunya, ia menyimpan dilema cinta yang membebani hati.
Matahari, dengan sinarnya yang membakar cakrawala, adalah lambang keagungan dan gairah yang tak tertandingi. Ia adalah sosok yang Bulan kagumi dari kejauhan, tapi takdir telah menetapkan mereka takkan pernah bersatu-dua cahaya yang hidup di dimensi waktu yang berbeda.
Di sisi lain ada Bintang, yang tak sekuat Matahari, tapi kerlipnya adalah pelukan lembut yang selalu setia menemani. Ia adalah sahabat yang tak pernah pergi, pelipur lara yang hadir di setiap sunyi malam.
Bulan terjebak. Ia merindukan hangatnya Matahari, namun hatinya tenang di sisi lembutnya Bintang. Akhirnya, ia sadar cinta sejati bukan soal kebersamaan, tapi tentang perasaan.
Matahari, Bulan, dan Bintang, meskipun berbeda, bersatu dalam harmoni sempurna, menciptakan keseimbangan yang abadi dengan keindahan dan cahaya mereka sendiri.