Lentera Biru [END]
  • Reads 9,230
  • Votes 481
  • Parts 30
  • Reads 9,230
  • Votes 481
  • Parts 30
Complete, First published Oct 05, 2022
"Kamu akan tetap menjadi tokoh utama dalam setiap ceritaku, Biru!"

_Lentera Bumi Wardana_


"Berjanjilah untuk selalu bahagia, Tera. Walaupun nanti bukan aku lagi penyebab kebahagiaan itu terjadi,"

_Langit Biru Pranata_


🥀🥀🥀


Tentang kisah romansa milik Lentera dan Biru yang terjalin sejak duduk di bangku kelas 11. Hubungan keduanya berjalan baik tanpa adanya konflik yang berarti. Keduanya sama-sama dewasa untuk menyelesaikan permasalahan yang datang tanpa mementingkan egonya masing-masing.

Namun sayang, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Saat semesta memisahkan mereka dengan jarak yang sangat jauh. Menyisakan salah satunya yang tersiksa oleh rindu yang tak kunjung temu.

Lentera si gadis pintar, sabar dan introver dipertemukan dengan Biru, pemuda pintar, sabar, dan pendiam.

Bagaimana perjalanan kisah mereka?

Ikuti kisahnya sampai akhir. 


___________________




DILARANG MENYALIN KEMBALI CERITA INI DALAM BENTUK APAPUN!!

MARI BENAHI DUNIA KEPENULISAN DENGAN MENGHARGAI ORIGINAL STORY DARI PENULIS ASLINYA ❤️ 


Tinggalkan krisan dengan bahasa yang baik!

Start: 2022.10.08
Finish: 2023.05.07

Update: Sabtu-Minggu

2023-08-01 eligible wattys✨
All Rights Reserved
Sign up to add Lentera Biru [END] to your library and receive updates
or
#626life
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Gadis Senja(TAMAT) cover
ASTROPHILE cover
ALFA  cover
MIPA VS AKUNTANSI cover
Killa dan Adam  cover
ARGA : LIMERENCE cover
MEIRAKSA [SELESAI] cover
Duka Devara cover
Athalia Secret. |Sudah Terbit| cover
Menjemput Tenang ✓ cover

Gadis Senja(TAMAT)

33 parts Complete

"Dari Senja Aku belajar apa itu Ikhlas" Dibawah lukisan yang Tuhan ciptakan. Semburan jingga yang memabukan pun memilukan. Gadis itu bersimpuh, terdiam tanpa sepatah kata pun. Pikirannya melayang pada tiap memori yang ia lewati bersama pria setengah fajar nya. Hatinya menjerit, suaranya melengking naik, air mata tak berhenti mengucur. Pandangannya terpaku pada gundukan tanah didepannya, yang telah mengubur separuh dunianya. "Dihari ini dan waktu ini. Kamu melepas genggamanku! Ini lebih buruk dari mimpi buruk sekalipun. Dulu Aku punya Dirimu, dan sekarang Aku hanya punya Aku dan semua kenangan Kita"