Judul sebelumnya → Seperti Halnya Hortensia Ganti judul ke → Lament of Lavender Petals Untuk luka masa lalu yang entah kapan akan sembuhnya. Juga kalimat-kalimat pahit yang sialnya harus dia telan meski sudah lelah dijejali itu semua. Dirinya pun ditinggalkan lalu dilupakan tanpa alasan. Sebelumnya Jenggala tidak tau mengapa Tuhan masih membuatnya bangun dan melanjutkan hari sampai sejauh ini. Tapi semakin lama, Ia jadi tau mengapa kehadirannya bukan sesuatu yang baik untuk ibu dan yang lain. Jenggala jadi tau mengapa Tuhan tidak membiarkannya mati saja. Jenggala jadi bisa menerima semua rasa sakit yang selama ini dia terima dari orang-orang. Bahkan Jenggala pikir, semua luka yang dia terima belum cukup untuk menebus kesalahannya. Jenggala tidak bisa lagi mengeluh karena ketidakadilan dan sekarang Ia mengerti sebesar apa dendam yang perlu dia hadapi. Mas Raden juga pernah bilang, bahwa mencari atau dicari itu ketika salah satu di antara kita hilang. Sedangkan Jenggala mulai ragu dan bertanya-tanya, "yang dia cari itu, benar-benar hilang?" ❝Maaf karna selalu membuatmu mengingat duka.❞ Note: revisi besar-besaran ©Kyumulliu 2O22