Saat hatinya dihancur kan tak bersisa, kota Semarang lah yang langsung terlintas di kepalanya. Berbekal kenangan masa kecilnya yang tertulis di buku hariannya semasa kecil, Rhea injakan kaki di kota kelahiran yang telah 25 tahun ia tinggal hijrah ke ibu kota bersama keluarganya. Kini, di kota Lumpia inilah Rhea ingin melupakan kesedihannya setelah Sam membatalkan sepihak pernikahan mereka setelah mendapati kenyataan bahwa Rhea tak akan bisa memberinya keturunan. Di kota tempat abu Papanya disemayamkan inilah, Rhea ingin menyembuhkan lukanya. Dibawah atap Losmen Purnomo dan keramahan pekerjanya, luka Rhea perlahan sembuh. Awalnya Dion bersikap baik pada Rhea, tamu di Losmennya adalah sebagai profesionalitas semata. Namun setiap ia menatap mata mendung Rhea, Dion tak bisa menahan dirinya untuk tak selalu mengajak Rhea bicara agar tamunya itu teralihkan dari rasa sedih yang awalnya ia tak tau karena apa. Meski awalnya selalu mendapat penolakan, namun dinginnya hati Rhea perlahan dapat Dion hangatkan. Lewat sapaan pagi dan banyak kebaikan Dion, langit Rhea yang mendung perlahan terang kembali. Hati Rhea yang terluka pun perlahan ikut sembuh. Namun bagaimana jadinya jika tiba-tiba Sam hadir kembali? Siapa yang akan Rhea pilih? Sam yang memohon padanya untuk kembali? atau Dion yang menyerahkan sepenuhnya keputusan di tangan Rhea dengan dalih 'Kebahagiaan kamu prioritas aku'?