SUARA MATA
  • Reads 228
  • Votes 53
  • Parts 6
  • Reads 228
  • Votes 53
  • Parts 6
Ongoing, First published Oct 08, 2022
Mature
SUARA, merupakan nama seorang anak perempuan yang tidak bisa melihat/buta. 

Pekerjaan Suara yaitu menyanyi (penyanyi). 

Seperti nama-nya, ia hanya mengandalkan "suara" untuk bertahan hidup.
-
Berbeda dengan MATA.

Mata merupakan nama seorang anak laki-laki yang tidak bisa mendengar/tuli. 

Pekerjaan Mata yaitu menulis (penulis). 

Sesuai dengan nama-nya, Mata hanya mengandalkan Indra "mata" nya untuk dapat bertahan hidup.
-
Aneh-nya, takdir mempertemukan dua insan ini. 

Menurut kalian, bagaimana cara-nya agar Mata dapat memperlihatkan tulisan-nya pada Suara? 

Dan bagaimana Suara dapat menyampaikan lagu-nya pada Mata?

Apakah Suara dapat menerima Mata dalam hidup-nya begitupun sebalik-nya?

Apa yang akan terjadi?

Takdir seperti apakah yang Tuhan rancang untuk mereka?
-
WELCOME DI NOVEL KE-4 KU! 🕊️
MASIH BERTEMA "MENTAL HEALTH"
DISCLIMER 📢
Usia 17 Tahun ke-bawah harap menjauh. kalau masih KEPO yaudah "resiko" tanggung sendiri.
-
On Going!
Update setiap SABTU (Apabila tidak ada kendala)
-
Start From : Oktober 2022.
©Cover by : Me.
-
HAPPY READING ALL💜
All Rights Reserved
Sign up to add SUARA MATA to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
BUCIN MAS ARSITEK  by niken_arum
141 parts Complete
Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.
You may also like
Slide 1 of 10
BUCIN MAS ARSITEK  cover
My Grumpy Patient cover
Raised by a Murderer 「Diasuh Oleh Seorang PEMBUNUH��」 cover
The Grey Control  cover
Pembalasanku (Harem BL) cover
The Antagonist ✅ cover
Kaleidoscope of Death/The Spirealm cover
CEO Versus Dokter (Republish)  cover
The Billionaire Prison cover
404! Not Found  cover

BUCIN MAS ARSITEK

141 parts Complete

Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.