[C] Magenta • Minsung
  • Reads 25,045
  • Votes 3,636
  • Parts 9
  • Reads 25,045
  • Votes 3,636
  • Parts 9
Ongoing, First published Oct 08, 2022
Mature
[Magenta : Minho & Jisung.]

"biasanya nih ya di kebanyakan cerita kalo orang kaya tuh pasti pinter cari perhatian, pinter akademik, pinter olahraga, diincer banyak orang karena kegantengan sama kekayaanya. lah elo kenapa beda begini?! lo anak konglomerat minimal berwibawa kek" 

"hah?" 

"yaela budek lagi" 

"oh, hehe" 

"gelut aja ama gue yuk ho?" 

"tapi kan lo suka sama gue ji?" 

"korelasinya?" 

"daripada lo ngajak gue berantem mending ngajak gue pacaran aja"
All Rights Reserved
Sign up to add [C] Magenta • Minsung to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Little Dumplings cover
Rafa  cover
Kisah Tak Sempurna cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
The Qonsequences cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.