Panca dan Amarah Sophia
  • Reads 6,978
  • Votes 1,953
  • Parts 59
  • Reads 6,978
  • Votes 1,953
  • Parts 59
Complete, First published Oct 11, 2022
Ketika berjalan pelan, pikirannya dihinggapi ketidaknyamanan. Tidak seperti sebelumnya. Bukan sebuah kecurigaan tetapi perasaannya mengatakan jika akan ada sesuatu yang terjadi. Perasaan yang sudah lama tidak lewat ke relung hatinya. Bukan perasaan takut melihat makhluk halus atau ditodongkan senjata api. Sebuah perasaan waspada bercampur kekhawatiran tak beralasan.

Tangan kiri orang itu memegang ujung senapan. Dia memastikan jika senjatanya siap digunakan. 

Sepatu but kulit lembu yang dikenakannya menginjak lumpur. Sisa hujan sore tadi membuat jalan Batavia yang tak beraspal menjadi arena lumpur yang memanjang. Ah, sepatuku kotor lagi. Padahal aku malas mencucinya.

Ketika pria itu mempermasalahkan sepatu yang kotor, dia tidak menyadari ada sesuatu di hadapannya. Wajar, matanya lebih suka memperhatikan kakinya di bawah lampu jalan. Sehingga matanya tidak memperhatikan sekeliling. Meskipun itu membahayakan dirinya.

"Argghhh!"

Dia tidak sempat melakukan apa-apa. Tubuhnya terdorong ke tanah. Senjata di tangan pun tidak berguna untuk membela diri. 

Selanjutnya, dia tidak sadarkan diri.

----------------------------------------------------

Ada lagi #SerialPanca selanjutnya yang bisa anda baca. Masih berlatar masa Hindia Belanda akhir abad ke-19.

Membawa anda pada sebuah kejadian tak terduga dari kacamata seorang anak remaja. Panca kembali terlibat dalam sebuah urusan pelik tanpa bisa menghindar. 

Terima kasih sudah mampir, berkomentar dan membubuhkan tanda bintang.

Semoga terhibur.
All Rights Reserved
Sign up to add Panca dan Amarah Sophia to your library and receive updates
or
#1harimau
Content Guidelines
You may also like
Panca dan 3 Gadis Tangguh by MYAnsori
75 parts Complete
Anna menatap wajah Ayahnya. Meskipun samar, dia bisa melihat sorot mata pria itu. Ada sesuatu yang dipikirkan orang itu. Tapi, Anna tidak tahu sebelum dia tahu apa yang terjadi. "Apa yang sebenarnya terjadi?" "Nanti kita bicara, kejar dia Anna. Beritahu centeng-centeng ... dan polisi perkebunan ...." "Ya ... baiklah." Anna bergegas meninggalkan kamar orang tuanya. Dia berhenti ketika sampai di depan pintu. Gadis itu membalikan badan. Dia melihat senapan yang tergantung di dinding. Dengan gaun yang terciprat darah, Anna berusaha berjalan lebih cepat. Dia mengangkat gaun tidurnya hingga ke lutut. Senapan di dinding diambil kemudian dengan kedua tangannya. Dengan senapan di tangan, Anna berlari keluar melalui pintu belakang. Astaga! Anna kaget ketika mendapati seorang penjaga sedang bergumul dengan pria berpakaian serba hitam. ------------------------------------ Anna, Pratiwi dan A Ling terlibat dalam usaha pencarian pencuri surat berharga milik Tuan Eickman. Ketiga gadis itu memiliki peran dalam menentukan masa depan orang-orang terdekatnya. Di serial ini, Panca dan 3 gadis tangguh itu harus berhadapan dengan orang-orang yang mencoba mencelakai mereka. Mampukah mereka melewati setiap rintangan yang dihadapi? ---------------------------------- Masih berlatar masa Hindia Belanda sekitar akhir abad ke-19, cerita kali ini membawa kita pada masa dimana tanah Jawa masih dilingkupi berbagai budaya yang sangat beragam dan bertolak belakang. Orang Eropa dan orang pribumi memiliki adat yang sama sekali berbeda. Mulai dari cara mereka berpakaian hingga gaya hidupnya yang lebih luas. --------------------------------- Terimakasih sudah membaca, berkomentar serta memberi tanda bintang. 🙏
You may also like
Slide 1 of 10
Panca dan Misteri Gua Kelelawar cover
Panca dan Pembongkar Makam cover
Jodohku Tertinggal di Tahun 1972 cover
Kahuripan 1009 - 1042  2 Dyah Tulodong cover
CORONA Caption✴ cover
The Antagonist ✅ cover
CHECKMATE 🔞 - ORINE cover
Kitab Karya Islami  cover
Panca dan 3 Gadis Tangguh cover
The Billionaire Prison cover

Panca dan Misteri Gua Kelelawar

58 parts Complete

"Ki Lurah, anak saya hilang!", teriak seorang lelaki di beranda rumah. "Bukannya tadi main dengan anak-anak yang lain?" "Tidak ada. Coba perhatikan." "Ya, Ayah. Pranata tidak ada ....", Raden Darma pun berlari ke arah rumahnya sembari menunjukan wajah cemas. *** Raden Panca kembali terlibat dalam permasalahan pelik yang menimpa desanya. Kali ini Raden Panca dan Bajra harus membuka tabir teka-teki kejadian menggemparkan yang terjadi dalam suatu malam. Pada pertengahan abad ke-19, di Desa Pujasari berkembang mitos tentang makhluk besar yang menghuni Gua Kelelawar. Makhluk itu menyerupai kelelawar berukuran raksasa. Ukurannya hampir sebesar tubuh manusia. Bila dia mengepakan sayapnya, maka rentangnya bisa menutupi seekor kuda. Beberapa orang pernah melihat keberadaan makhluk itu. Sehingga tidak ada lagi orang yang berani mendekat apalagi masuk ke gua yang dihuni ribuan kelelawar itu. Tapi, suatu kejadian 'memaksa' Raden Panca untuk mendekati gua itu. Dan, dia pun kaget dengan apa yang ada di dalam gua itu. *** Baca juga serial Panca yang lain: 1. Panca dan Sang Pemburu 2. Panca dan Manusia Api 3. Raden Panca dan Harta Karun VOC Sampul dan Ilustrasi oleh Muhammad Yusuf Ansori