The Queen of Darkness
  • مقروء 731
  • صوت 31
  • أجزاء 15
  • مقروء 731
  • صوت 31
  • أجزاء 15
مستمرة، تم نشرها في أكتـ ١١, ٢٠٢٢
"Kesahalan terbesar dalam hidup ialah ketika ia lahir dan begitu juga meninggalkan dalam waktu bersamaan." 
-Archduchees Adisty



"Bukannya ini yang kau mau, Audy?" tanyanya dengan aura yang mencengkam. Gadis yang tidak jauh berdirinya itu hanya diam dengan kabut hitam nan pekat terpancar dari dalam manik matanya. 

"Memang ini yang saya inginkan, tapi bukan kematian," ujar gadis itu yang bernama Audy dengan nada rendah, tapi menusuk. 

Lelaki tua yang berdiri di singasana tertawa mencemooh. "Kau tidak bisa lepas dari takdirmu, kematian Audy," ujarnya langsung menghunus pedang tepat  di dada Audy. 

Audy yang menatap pedang tepat di dadanya itu sontak tersenyum. "Bukannya kau sudah menjadikan aku manusia abadi?" Cemooh Audy menarik pedang itu dari tubuhnya. 

"Ya, kau benar. Itulah kesalahanku," ujarnya mendudukkan dirinya di singasana dengan bertopang dagu. 

Ingin sekali Audy menikam dada pria itu dengan pedang yang dia pegang.

"Sudahlah, lebih baik kau kembali saja ke habitan yang membosankanmu itu," usir pria tua yang diketahui Raja Neraka. 

Audy lagi-lagi mencemooh, "Ah, baiklah. Lebih baik kau cepat mengantarkan ku pulang, dari pada mendengar ocehan yang tidak ada gunanya itu," cetus. 

Raja Neraka menatap Audy horor. Karena sudah jenggah dengan sikap gadis itu, dengan sekali jentikan jari akhirnya tinggal kabut asap hitam menemaninya. 

"Awas saja kau kembali datang." Dengkusnya meninggalkan singasana.



©gadistypo
Star 16 Oktober 2022
@gadistypo
@rizkaafrianita
جميع الحقوق محفوظة
قم بالتسجيل كي تُضيف The Queen of Darkness إلى مكتبتك وتتلقى التحديثات
أو
#189kegelapan
إرشادات المحتوى
قد تعجبك أيضاً