Tanpa diduga, Kyuhyun menyatukan kening mereka. Dengan mata terpejam, Kyuhyun bisa merasakan embusan napas Seohyun yang berusaha gadis itu tahan.
"Kau demam," ucap Kyuhyun, yang kemudian kembali memberi jarak.
"A-aku tidak apa-apa. Bisa Kyuhyun-ssi antar aku pulang?" tanya Seohyun.
Tatapan Kyuhyun langsung berubah, menjadi sedikit lebih tajam setelah ia mendengar permintaan Seohyun.
"Tidak. Kau akan tidur di sini malam ini."
"Ta-tapi, Kyuhyun-ssi, Eomma dan Appa pasti marah. Aku tidak biasa menginap di tempat orang lain, apalagi-."
Mata Seohyun membola ketika Kyuhyun mengecup pipinya tanpa aba-aba. Gadis itu mematung di tempat saking terkejutnya.
"Kyuhyun-ssi," gumam Seohyun sambil memegang pipinya.
"Aku akan mengantarmu pulang besok."
"Ah! Kyuhyun-ssi turunkan aku!" pekik Seohyun ketika Kyuhyun menggendong tubuhnya ala bridal.
"Diamlah jika kau tidak ingin aku pukul," desis Kyuhyun.
Seohyun langsung diam. "Pu-pukul?"
"Ya, jika tidak bisa diam, bibirmu akan aku pukul tanpa ampun."
Tangan Seohyun langsung menutup bibirnya rapat-rapat. Ia menatap Kyuhyun waswas.
Dengan senyuman penuh arti, Kyuhyun berbisik pelan, "Pukulan bibirku tidak akan membuatmu sakit, Sayang."