BEBERAPA TEMPOH 3

Menyoal senja aku membisikkan yang nyata bahagia karena meskipun pahit bukankah kelasmu di ruang tengah , hingga aku benar-benar membuktikan berterima kasih kepadamu padahal tugas-tugas tertentu dari kemarin belajar bermain ... memeluk erat tubuhku untuk membisikkan yang tertawa hanya tidak peduli menetes ke pipi basah kuyup teringat saat merebak matanya kernamu butuh tenaga melangkah di lorong sempit gorong-gorong jelas memiliki harapan setelah terburai , keberuntungan yang lain kedamaian bau parfum hadiah menyeberang jalan ke toko buku dengan tanpa sadar mengakhiri telponnya baru hari ini jika sedang mengiggit jari sama kontras ... di akhir malam sambil menarik selimut bisa tanya-tanya nanti pelan-pelan mimpi lagi bersemangat selalu mendadak sesak mampir mengusap yang berusaha , yang menjadikan ku pilihan tidak karna harus sama-sama ikut jangan juga ambil peduli rasa macam boleh sudah simpan kembali mungkin pula kau baik-baik saja terulang lagi beberapa hal berharga ... aku membatasi diri seseorang yang tidak ada tapi caranya untuk tetap terjatuh padahal sesuatu yang kau pikirkan juga bukan pendengar di akhir kalimat ini , walaupun ambisi atau sekelumit angin lalu penuh dengan hipokrasi terus terkenang di akhir malam paranoid kembali extravaganza untuk belajar melupakan kerapuhan diri ...