Story cover for Solve or Die (z.m) [COMPLETED] by amadeanarry
Solve or Die (z.m) [COMPLETED]
  • WpView
    Reads 1,957
  • WpVote
    Votes 352
  • WpPart
    Parts 20
  • WpView
    Reads 1,957
  • WpVote
    Votes 352
  • WpPart
    Parts 20
Complete, First published Feb 09, 2015
Berawal dari rasa ingin tahu yang menghantui Zayn, sebuah malapetaka muncul menyebabkan dirinya dan teman-temannya dilanda masalah besar. Ia berusaha menyelesaikan masalah tersebut hingga pada akhirnya tidak ada jalan lain yang bisa diambil.

Ketika teman-temannya telah menyudutkan dirinya, Zayn mengambil sebuah keputusan yang benar-benar di luar dugaan.

Bagaimana nasib Zayn dan teman-temannya?

Akankah masalah ini terselesaikan?
All Rights Reserved
Sign up to add Solve or Die (z.m) [COMPLETED] to your library and receive updates
or
#922riddle
Content Guidelines
You may also like
Jejak Kenangan di Masa MPLS by buburdiaduk777
61 parts Ongoing
Jangan lupaa follow and votee yaa guyss💫 Semuanya bermula dari masa MPLS. Clarissa dan Zayn dipertemukan lewat ajakan sederhana "Collab jj berdua," Nggak ada yang aneh waktu itu-hanya dua orang yang saling bantu. Tapi dari kebiasaan kecil itu, tumbuh perasaan yang nggak direncanakan. Mereka mulai saling cari, saling tunggu, sampai akhirnya... saling jatuh hati. Zayn bukan tipe yang romantis, tapi ucapannya waktu itu cukup bikin Clarissa terdiam. "Kita HTS, ya?" Tanpa status, tanpa janji, tapi dengan rasa yang tumbuh setiap hari. Mereka tahu, ini hubungan yang rapuh. Dan benar saja-semuanya runtuh saat razia sekolah menuntut mereka 'putus' saat itu juga. Malamnya, Clarissa hanya bisa menatap layar ponselnya kosong, membaca pesan terakhir dari Zayn: "Kita cukup sampai sini aja, ya." Sejak malam itu, Clarissa mengerti. Nggak semua perasaan bisa dipertahankan, dan nggak semua kedekatan harus diartikan lebih. Mungkin... memang seharusnya mereka hanya teman. Nggak usah bawa perasaan ke dalam pertemanan yang harusnya ringan. Tapi kenapa ya, hal yang katanya ringan itu... justru ninggalin luka paling berat? Mereka mulai asing, seperti dua orang yang tak pernah saling mengenal. Tapi jauh di dalam hati, baik Clarissa maupun Zayn tahu... mereka masih saling mengingat. Masih hafal jam tidur satu sama lain, tahu kapan biasanya lapar, tahu siapa yang dulu suka pakai jaket merah. Dan satu-satunya cara mereka tahu kabar masing-masing sekarang... cuma dari streak api yang tetap nyala setiap hari. Bukan karena mau ngobrol, tapi karena diam-diam mereka belum siap benar-benar kehilangan. Karena pada akhirnya, perasaan yang tidak pernah tersampaikan akan selalu tinggal dalam diam. Dan dalam diam itu, mereka menyimpan segalanya-rasa yang belum selesai, dan kenangan yang tak bisa diulang. Seolah berkata, "130," seperti kode kecil yang hanya mereka berdua yang tahu: aku masih sayang, tapi aku gak bisa bilang.
You may also like
Slide 1 of 10
Jejak Kenangan di Masa MPLS cover
OBSESSION cover
ℤ𝔸𝕐ℕ cover
Dunia Davin  cover
My Angel Without Wings //ziam\\ cover
Last First Kiss (Zayn Malik) cover
For him, She was. cover
Aqeela Zoya Anderson's life path  cover
BAD FIANCÉ cover
For You, I am. cover

Jejak Kenangan di Masa MPLS

61 parts Ongoing

Jangan lupaa follow and votee yaa guyss💫 Semuanya bermula dari masa MPLS. Clarissa dan Zayn dipertemukan lewat ajakan sederhana "Collab jj berdua," Nggak ada yang aneh waktu itu-hanya dua orang yang saling bantu. Tapi dari kebiasaan kecil itu, tumbuh perasaan yang nggak direncanakan. Mereka mulai saling cari, saling tunggu, sampai akhirnya... saling jatuh hati. Zayn bukan tipe yang romantis, tapi ucapannya waktu itu cukup bikin Clarissa terdiam. "Kita HTS, ya?" Tanpa status, tanpa janji, tapi dengan rasa yang tumbuh setiap hari. Mereka tahu, ini hubungan yang rapuh. Dan benar saja-semuanya runtuh saat razia sekolah menuntut mereka 'putus' saat itu juga. Malamnya, Clarissa hanya bisa menatap layar ponselnya kosong, membaca pesan terakhir dari Zayn: "Kita cukup sampai sini aja, ya." Sejak malam itu, Clarissa mengerti. Nggak semua perasaan bisa dipertahankan, dan nggak semua kedekatan harus diartikan lebih. Mungkin... memang seharusnya mereka hanya teman. Nggak usah bawa perasaan ke dalam pertemanan yang harusnya ringan. Tapi kenapa ya, hal yang katanya ringan itu... justru ninggalin luka paling berat? Mereka mulai asing, seperti dua orang yang tak pernah saling mengenal. Tapi jauh di dalam hati, baik Clarissa maupun Zayn tahu... mereka masih saling mengingat. Masih hafal jam tidur satu sama lain, tahu kapan biasanya lapar, tahu siapa yang dulu suka pakai jaket merah. Dan satu-satunya cara mereka tahu kabar masing-masing sekarang... cuma dari streak api yang tetap nyala setiap hari. Bukan karena mau ngobrol, tapi karena diam-diam mereka belum siap benar-benar kehilangan. Karena pada akhirnya, perasaan yang tidak pernah tersampaikan akan selalu tinggal dalam diam. Dan dalam diam itu, mereka menyimpan segalanya-rasa yang belum selesai, dan kenangan yang tak bisa diulang. Seolah berkata, "130," seperti kode kecil yang hanya mereka berdua yang tahu: aku masih sayang, tapi aku gak bisa bilang.