Pararel
  • Reads 11
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Reads 11
  • Votes 1
  • Parts 1
Ongoing, First published Oct 24, 2022
Haseena Asyla Jauharah, seorang wanita yang hidup dengan kekangan, menemukan pelipur lara dalam kesibukannya di komunitas. Namun, tak disangka-sangka, takdir membawanya pada peran yang tak terduga dalam komunitas tersebut. Dipilih menjadi sekretaris, Syla sering kali terperangkap dalam tugas-tugas bersama sang ketua. Namun, saling memahami dan perhatian yang tak terelakkan antara mereka. Mereka seolah menjadi sepasang kekasih yang tak terpisahkan.

Mereka bahkan sering dikira saudara kembar. Apakah ini pertanda sebuah jodoh? Namun, bukankah hanya wajah yang mirip belum cukup menjadi pertanda cinta sejati?

Kisah cinta yang tumbuh di antara sekretaris dan ketua tak dapat dihindari. Meski Syla berusaha menepis perasaan yang menggelora di dalam hatinya, sulit baginya untuk tidak terbawa arus. Dia tidak boleh terjebak dalam perasaan itu, namun bagaimana caranya?

Hingga kapan Syla akan menyangkal perasaannya? Akankah dia bisa melawan arus cinta yang semakin menguat?

Perlahan tapi pasti, banyak hal tak terduga mulai terjadi di antara mereka. Perjalanan yang mereka lewati bersama membawa warna baru dalam hidup mereka yang monoton. Namun, apakah perjalanan yang dipenuhi dengan lika-liku ini akan berakhir dengan kebahagiaan yang mereka impikan?
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Pararel to your library and receive updates
or
#844ketua
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Starla cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
Lauhul Mahfudz  cover
FIX YOU cover
MELANCHOLY cover
Antagonist Badas Couple!! cover
VIENNO LAKARSYA cover
ALFA  cover
Rachel's Second Life [On Going] cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan