Seperti sebuah dongeng atau lagenda yang sering kali diawali dengan kalimat 'pada jaman dahulu kala' mungkin begitulah seharusnya awal kisah cinta Hana dituliskan
Benar sekali.
Pada jaman dahulu, Hana pernah jatuh cinta. Sepertinya demikian, Hana sendiri tidak yakin karena ia sibuk menyangkal perasaannya, sampai ia benar-benar kehilangan pria itu.
Dulu, Hana yang berusia 23 tahun berpikir ia harus bertemu pria paling sempurna sedunia untuk dinikahi. Sabian pacarnya tidak se-sempurna itu, namun Sabian tampan, populer dan paling penting mereka sefrekuensi. Sangat berbeda dengan anak teman mama yang ingin dijodohkan dengannya, suka semena-mena dan sangat tidak nyambung.
Ghiandra juga berpikir demikian, pacarnya Indi adalah yang paling pengertian. Ia sudah berencana melamar Indi secepatnya. Tapi mama menyukai anak temannya untuk dijadikan menantu.
Agar mendapatkan restu menikahi Indi, mama ingin Gian berkenalan dengan Hana selama beberapa bulan. Gian yakin 120%, seorang bocah seperti Hana tidak akan mungkin mampu mengubah perasaannya untuk Indi.
Gian akan membuktikan apapun yang terjadi, tujuannya menikahi Indi pasti akan terwujud.
Sebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, ia harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membunuh istrinya sendiri demi keinginannya sendiri, hal yang paling menyakitkan adalah saat Marco melempar tubuhnya dari lantai tiga dan yang membuat Kia tidak bisa berpikir dengan jernih adalah saat ia terbangun kembali setahun sebelum kejadian mengerikan itu.