Gugur Segala Kita
  • Reads 46
  • Votes 4
  • Parts 30
  • Reads 46
  • Votes 4
  • Parts 30
Complete, First published Oct 28, 2022
Kemana kita mengarah ketika mendaki perbukitan? Adalah puncaknya. Kita berjalan tanpa kenal lelah atau letih, dan memang pada akhirnya tiba. Tiba di puncak sana, dengan indah memandang matahari terbit. Lalu tak lama, kita mulai saling bertanya. Sama terdiam, "kemana kita sehabis ini?" Maka jawabannya adalah, turun. Kita akan meninggalkan puncak itu dengan seluruh keindahannya, membuang sia-sia seluruh perjuangan kita. Ini adalah sekumpulan puisi yang mengisahkan tentang gugurnya seseorang dalam pendakian tersebut, atau justru ia hanya sedang turun? Kita sama-sama tidak tahu, biarlah kalian yang menilai sendiri.

Selamat membaca.
All Rights Reserved
Sign up to add Gugur Segala Kita to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
tetangga masa gitu ✔ cover
[Karyakarsa] The Queen Consort cover
MELODI PUISIKU (On Going)  cover
quotes islam baper 💗 cover
Rembulan Yang Sirna cover
Arrogant vs Crazy  cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Puisi Untuk Sahabat [ Slow Update] cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover

30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING]

17 parts Ongoing

SPIN-OFF CERITA AISFA ( CINTA DALAM DOA) Mendapat restu untuk bersatu dengan orang yang kita perjuangkan selama bertahun-tahun tentu menjadi hal menyenangkan bukan? Namun, bagaimana jika cinta kita sepihak? Bahkan dalam keadaan dia mencintai orang lain? "Saya nggak cinta sama kamu. Walaupun kita sudah menikah, bukan berarti saya akan menerimamu seutuhnya." (Syafa Izdihar) "Sebagaimana saya mengajari anak-anak dini huruf hijaiyah, begitu juga saya akan mengajarimu jatuh cinta. Dari alif sampai ya' mesti ada proses yang harus dilalui dengan kesabaran." (Kazim Zeehan) Tentang Kazim dan perjuangannya dan Syafa dengan rasa yang membuatnya melampaui semua batasannya.