Cerita ini bermula dari seorang Maharaja Hayam Wuruk atau yang lebih di kenal sebagai Sri Rajasanagara, dari Kerajaan Majapahit. Maharaja Hayam Wuruk adalah seorang yang sedang mencari seorang tuan putri untuk di jadikan permaisuri di dalam Kerajaan Majapahit terpesona pada kecantikan seorang tuan putri Dyah Pitaloka Citraresmi yang di ketahui berasal dari Kerajaan Padjadjaran (Galuh) tanah Sunda, hanya dari sebuah lukisan. Oleh karena itu, Maharaja Hayam Wuruk pun mengirimkan sebuah pesan ke Kerajaan Padjadjaran yang berisi sebuah lamaran pernikahan pada tuan putri cantik jelita yang tanah Sunda tersebut. Gayung pun bersambut pada lamaran pernikahan yang di kirimkan oleh Maharaja muda itu. Singkat cerita, Pernikahan pun telah di sepakati untuk di laksanakan di Kerajaan Majapahit. Maka dari itu, seluruh anggota keluarga Kerajaan Galuh berangkat ke tempat pernikahan tuan putri mereka bersama dengan sang mempelai wanita. Akan tetapi, rencana tersebut tidak berjalan dengan lancar karena tiba-tiba iringan pengantin wanita di hadang dengan banyaknya prajurit perang yang menekan Prabu Linggabuana, raja Kerajaan Galuh untuk tunduk di hadapan Kerajaan Majapahit. Prabu Linggabuana yang merasa terhina pun tidak terima dan sebuah pertempuran besar terjadi tanpa bisa terelakan lagi. Perang tersebut berhasil menghancurkan Kerajaan Galuh tanpa tersisa seorangpun yang selamat. Bahkan, tuan putri Dyah Pitaloka Citraresmi sendiri juga ikut menjadi korban dari perang tersebut.All Rights Reserved
1 part