TOGETHER

Bukankah aneh kalau Anna yang diculik oleh seorang psychopath tetap santai walaupun tahu nyawanya bisa melayang kapan saja? Terlebih lagi alasannya tak terlihat takut karena laki-laki yang menculiknya memiliki wajah yang tampan?

Walau sebenarnya itu tak patut dikatakan aneh melainkan cerdik. Pasalnya seorang psychopath jelas menyukai teriakkan kesakitan dari mangsanya, teriakan frustasi menginginkan mereka segera mati, atau teriakkan meminta pengampunan bukan lagi teriakkan yang melontarkan hinaan ataupun harapan. Karena Anna tahu itulah, maka yang dia lakukan justru sebaliknya guna menimbulkan rasa penasaran dari sang psycopath walau sebenarnya dia bisa saja melukai Anna langsung dengan belati ditangannya maka Anna pasti akan mengeluarkan teriakkan kesakitan kalau dia sudah tak bisa lagi menahannya.

"Jadi tampan. Untuk apa kamu menculik ku dan bertingkah seolah akan membunuhku? Padahal aku jelas tahu kamu tak akan melakukan itu karena kalau kamu mau, kamu pasti tak akan menyia-nyiakan kesempatan," ucap Anna dengan memakan lolipopnya dengan santai.

"Hahaha, aku tak menyangka kamu tetap bisa menggunakan otakmu sekalipun disituasi genting seperti ini Anna," puji laki-laki tampan itu tak percaya. Persepsinya tentang Anna yang hanyalah gadis bodoh dan naif mendadak berubah.

"Kenapa aku harus merasa takut disaat kehidupanku sebelumnya seringkali dikelilingi oleh orang-orang gila? Bahkan mungkin aku juga bisa masuk kedalam kategori orang gila? Hahaha," ucap Anna dengan santai bahkan dia telah berdiri dari kursi tempatnya diikat dengan menodongkan pistol tepat dikening laki-laki didepannya, yang pasti akan dapat membolongi tengkorak laki-laki itu.

Bukankah gila kalau jadinya orang gila yang menculik Orang gila?!!

"Kalau aku mengatakan aku menculikmu karena ingin kamu hidup bersamaku, kamu akan percaya? Atau kalau aku bilang aku adalah sahabatmu yang dikatakan mati sekitar 5 tahun yang lalu?"