Lyra tidak habis pikir dengan ayahnya. Tegas sekali menikah gantungkan dirinya dengan anak majikan ayahnya bahkan di saat Lyra baru umur 12 tahun. Dan baru tahu dan bertemu suaminya di umur 25 tahun.
"Sungguh keputusan ayah salah, suamiku tidak menginginkanku, dan karena hal ini ayah, aku akan..."
"Tolong bantu aku sekali lagi, Randy belikan aku obat perangsang, obat itu akan aku berikan pada suamiku, agar di saat ia menyentuhku dia tidak membuang benihnya di atas perutku. Benihnya kali ini harus masuk ke dalam rahimku. Aku sudah muak menjadi Lyra yang bodoh, dan penurut. Suamiku mengira, aku tidak tahu ya? Aku tahu, apabila aku aku hamil, maka seluruh harta Ayah Gamma akan jadi milik anak kami. Aku sadar, mungkin cepat atau lambat, suamiku akan mendepakku, sebelum hal itu terjadi, aku harus segera punya anak, agar anak kami lah yang mendepak Yoris dengan selingkuhannya nanti.
Ya, bahkan menjelekkan-jelekan Yoris pada anak mereka, akan Lyra lakukan, karena pengkhianatan yang sudah Yoris lakukan terhadapnya.
Lyra akan menjadikan anak mereka alat balas dendam pada Yoris.
Baby for revenge
"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa punya anak,"
Wajah panik Abigel berubah kaget, jadi maksutnya pria jangkung berbadan kekar didepannya ini mengatakan bahwa dirinya tidak subur? Alias infertilitas?
What?
Dirga mendekati perempuan yang sekarang terduduk lemas dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya.
Entah karena syok akan ucapannya barusan atau baru teringat dan menyesali akan kejadian semalam, atau apapun itu ia tidak peduli.
"Kau memang tidak akan hamil, tapi Jangan sampai ada rumor yang tidak jelas, saya benci dengan scandal, kau pahamkan apa saja yang bisa kuperbuat, jadi jangan coba bermain-main lagi denganku," peringat Dirga.
Setelah meninggalkan sebuah cek bernilai ratusan juta diatas nakas. Pria itu berbalik dan pergi dari sana dengan gaya angkuh-nya.
____
Abigel menatap nanar benda yang berada ditangannya. Bagaimana bisa ucapan yang ia dengar beberapa hari yang lalu bisa semeyakinkan itu ditelinganya.
"Sekali bikin langsung jadi? Dasar om om jelek!"
"Katanya aman, gak bakal hamil,"
"Ini kok garis dua?"
____
Penasaran? Baca kuy!
18+
Revisi nunggu cerita tamat🙏