2,5 tahun usia pernikahan kami. Bertemu pertama kali di gereja untuk mengucap janji suci sehidup semati dan pertemuan kedua saat akhirnya kami memutus janji itu untuk selamanya. Aku tidak mengenal suamiku, bahkan tidak merasakan sedikitpun rasa cemburu saat dia menggandeng mesra sekertarisnya dihari perceraian kami. 2,5 tahun menikah, kami tidak pernah berbicara satu sama lain. Kami hanya 2 orang asing, yang kemudian disatukan dalam sebuah ikatan perkawinan bisnis.
Setelah resmi berpisah, aku memilih kebur ke Aomori dan menempati rumah peninggalan ayah. Beberapa hari menempati rumah tersebut, aku mengalami kejadian ganjil. Bingung, bagaimana rumah yang kutempati seorang diri begitu berisik dengan bunyi-bunyian yang selalu membangunkanku dipagi buta. 'Hantu?!' Aku tidak percaya itu.
Selama ini aku mengira, ruangan di lantai 3 difungsikan sebagai gudang. Di tempat itulah semua pertanyaanku terjawab, tentang darimana semua bunyi-bunyian itu berasal. Seorang pria 33 tahun selama ini diam-diam tinggal bersama ku. Menyebut dirinya Kuranosuke Yoshitaka, pria keturunan Jepang-Rusia yang merupakan putra tunggal Kumicho (kepala) kelompok yakuza terbesar di Jepang yaitu Yamaguchi-Gumi. Ketakutannya pada Hamonjo (pengucilan dari kelompok) membuatnya memilih kabur setelah membunuh teman dekat sang ayah.
"Izinkan aku tinggal disini selama musim dingin, aku akan mengabulkan keinginanmu. Apapun itu!".
"Kau sadar dengan posisimu?! Kau tidak sedang berada pada posisi bisa mengajukan tawaran tuan!" Aku menghembuskan asap rokok tepat ke wajah Yoshi. "Pergilah dari rumahku, sebelum aku melubangi kepalamu dengan peluru!".
Yoshitaka, si iblis manis yang pandai membual dan merayu. Meminta izin padaku agar membiarkannya tinggal selama musim dingin. Haruskah aku memberinya kesempatan? Kesialan atau keberuntungan apa yang akan aku dapatkan jika aku mengabulkan permohonannya?!