(Sudah revisi)
SMA Garuda Merah, sekolah megah penuh ambisi, kini menjadi kandang maut bagi dua belas jiwa muda. Dalam satu malam penuh misteri, gerbang terkunci, listrik padam, dan suara Kepala Sekolah menggemakan perintah mematikan: "Bertahanlah, atau hancur bersama waktu."
Aneth, gadis tangguh namun rapuh, harus memimpin teman-temannya menari di ujung pisau. Persahabatan diuji, cinta dipertaruhkan, dan pengkhianatan berbisik di setiap sudut gelap lorong sekolah.
Malam-malam panjang penuh teriakan dan isak tangis, membuat solidaritas pecah. Saat darah membasuh lantai sekolah, dan satu per satu nyawa direnggut, Aneth sadar: di permainan ini, tidak ada pahlawan - hanya korban dan pengkhianat.
Di ujung segalanya, saat tubuh-tubuh yang dulu hangat kini membeku, Aneth berdiri sendiri, menggenggam bendera yang kini basah oleh darah. Dari balik jeruji tak kasat mata, ia menyadari: yang tersisa dari hidup bukan kemenangan, melainkan luka yang abadi.
Amisa adalah mahasiswa semester akhir yang sedang melakukan penilitian. Setelah kecelakaan itu, dia terbangun di tubuh tokoh pendukung di novel yang pernah ia baca. Masalahnya adalah wanita ini akan mati diawal pembukaan novel. Karena menyelamatkan nyawa adalah prioritas, dengan kepintaran miliknya ia berhasil bertahan hidup. Namun, setelahnya lebih sulit lagi, ia harus berusaha untuk bertahan di dalam dunia pertempuran tanpa kemampuan bela diri.
"Tidak selamanya tokoh utama bisa melindungiku, aku harus berbuat sesuatu"
Update : RABU-SABTU