(Sudah revisi)
SMA Garuda Merah, sekolah megah penuh ambisi, kini menjadi kandang maut bagi dua belas jiwa muda. Dalam satu malam penuh misteri, gerbang terkunci, listrik padam, dan suara Kepala Sekolah menggemakan perintah mematikan: "Bertahanlah, atau hancur bersama waktu."
Aneth, gadis tangguh namun rapuh, harus memimpin teman-temannya menari di ujung pisau. Persahabatan diuji, cinta dipertaruhkan, dan pengkhianatan berbisik di setiap sudut gelap lorong sekolah.
Malam-malam panjang penuh teriakan dan isak tangis, membuat solidaritas pecah. Saat darah membasuh lantai sekolah, dan satu per satu nyawa direnggut, Aneth sadar: di permainan ini, tidak ada pahlawan - hanya korban dan pengkhianat.
Di ujung segalanya, saat tubuh-tubuh yang dulu hangat kini membeku, Aneth berdiri sendiri, menggenggam bendera yang kini basah oleh darah. Dari balik jeruji tak kasat mata, ia menyadari: yang tersisa dari hidup bukan kemenangan, melainkan luka yang abadi.
Adinda atau akrab dipanggil Dinda adalah seorang gadis remaja yatim piatu sejak ia berumur 12 tahun karena orang tuanya meninggal dalam kecelakaan. Kejadian tragis itu hanya menyelamatkan nyawanya, tapi tidak membuat mentalnya baik-baik saja. Menjadi satu-satunya pewaris dari keluarga kaya tidak cukup membuatnya bahagia. Trauma yang ia alami membuatnya mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah keyakinan bahwa firasatnya selalu benar. Ia menjalani kehidupan sekolah masa SMP sampai ia berumur 15 tahun. Gadis dengan latar belakang kelam tak membuatnya menjadi orang yang dikucilkan, justru sebaliknya ia adalah siswi berprestasi di sekolahnya. Gadis dengan perawakan ideal, rambut panjang berwarna pirang sebagai ciri khasnya. Semasa SMP ia dijuluki sebagai 'mawar' karena ia sangat identik dengan aksesoris berbentuk mawar. Tapi sayangnya, ada cerita lain dari julukan tersebut. Dinda bukanlah gadis berperilaku buruk, hanya saja ia seolah memberi batas untuk berhubungan dengan orang lain.
Saat memasuki masa SMA, semakin banyak kejadian yang ia alami karena keyakinan pada firasatnya yang selalu benar. Lewat semua mimpinya, seolah ia mampu meramalkan hari esok ketika ia terbangun. Semua keadaannya bertambah aneh saat ia bertemu dengan Aditya, kakak kelas pindahan sekolah yang menjadi idola semua siswi SMA sejak ia pindah. Aditya adalah orang yang dikenal friendly dan berparas tampan sehingga tak jarang banyak yang menyukainya dimanapun ia berada. Gelarnya sebagai siswa terbaik di sekolahnya dulu, membuat ia segera mendapatkan popularitas di sekolah barunya. Namun tujuan Aditya pindah sekolah bukan untuk popularitas, melainkan tujuan lain yang sangat erat kaitannya dengan Dinda.
Apa sebenarnya tujuan Aditya mengincar Dinda? Akankah kehidupan masa SMA Dinda membaik atau justru semakin buruk? Mampukah Dinda tetap meyakini pada firasatnya yang selalu benar? Ataukah ada teka teki baru yang ia pecahkan dari kedatangan Aditya dalam kehidupannya?