Hidup adalah misteri, itu yang tengah dialami Ana Putri Cendani. Ana tidak pernah mengira ia akan mencintai seseorang yang sangat tidak pernah ia sangka kehadirannya. Namun, seseorang itu ternyata lelaki dari sekolah yang sama. Lebih tepatnya, kakak kelas Ana.
Muhammad Ziky Alamsyah, lelaki dengan pesona tampannya, kepintarannya, dan bakat menarinya benar-benar menjadi incaran banyak kaum hawa di SMA-nya. Namun, mengumbar cinta masa abu-abu bukanlah gayanya. Yaps, dia jomblo, kawan. Sampai akhirnya, pikirannya tertuju pada satu gadis yang ia temui di Pelantikan Penggalang.
Sungguh sangat mengusik mata Ziky, sangat-sangat jauh dari tipe idaman Ziky. Tetapi, itu mampu membuat Ziky menaruh hati hingga ia bertemu kembali dengan gadis itu setelah sekian lama berpisah setelah kelulusan. Gadis itu, Ana, ia bertumbuh menjadi gadis yang mampu membuat Ziky kalang kabut. Pesona dan karakternya, membuat Ziky menjebak Ana untuk menjadi miliknya.
"Heh, kakak yang saya ngga tahu namanya. Mohon maaf nih ya, kita 'kan ngga kenal. TERUS KENAPA ANDA MAIN NGOMONG KALAU SAYA PACAR ANDA! SAWAN APA GIMANA SIH LO?!" geram Ana.
Ziky melipat tangannya santai, "Ya udah kalau gitu besok kita tunangan."
"Pakai cincin ini atau aku bilang ke semua orang kalau kita tunangan, hm?" Ziky memasangkan cincin ke jari tengah kiri Ana.
Ana menghentakkan kakinya kesal dan berlalu pergi ke arah teman-temannya. Ziky tersenyum menatap punggung cantik itu, "Aku ngga suka cowok-cowok itu deketin kamu, Ana."
Bagaimana kisah mereka? Apakah mereka benar-benar bertunangan atau hanya saling menjaga jodoh orang? Benarkah kisah benci jadi cinta itu nyata, atau gengsi mengatakan aku mencintainya?