Bagaimana rasanya ketika kalian disakiti, dikhianati, ditelantarkan, dibanding-bandingkan dan dituntut untuk bisa segalanya? Sampai kalian menjadi seperti orang sakit jiwa. Bukankah itu menyakitkan? Tinggal dipesantren dan dibebani dengan banyak tuntutan itu bukan hal mudah bagi kelima pemuda ini. Berjuang sendiri tanpa adanya kata 'semangat' dari orang tua, dan hanya bisa berpasrah kepada sang Maha Kuasa. Jadi? Bagaimana cara mereka untuk menjalani hari-hari yang begitu menyakitkan? Mundur dan hanya bisa pasrah dengan keadaan? Atau maju dan melampaui batas kemampuan? ∆warning∆ • Karakter miliki Haruichi Furudate ✓ • Haikyui genderband ✓ • Religi ✓