Kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, membuat Luhan dan Ren terpaksa hidup berdua saling mengandalkan di dunia yang jahat ini. Tanpa sanak saudara. Mereka menyambung hidup dengan bekerja dari toko satu ke toko lainnya sepulang sekolah. Namun, satu kabar mengejutkan, meruntuhkan pertahanan Luhan yang susah payah ia tata untuk bisa kembali baik-baik saja. "Biarkan aku melihatnya meski hanya sebentar." Hanya itu yang Luhan harapkan, setidaknya ada harapan untuknya menjemput kebahagian dari peliknya masalah yang bertubi-tubi datang menghampiri. Tidakkah Kau iba, Tuhan. Pada perempuan yang tak pernah mencicipi lagi senyuman?