Melintasi jalan yang datar kadang menyenangkan, tidak begitu terasa melelahkan. Namun, siapa yang ingin berjalan-jalan hanya melewati jalanan datar dengan pemandangan yang banyak perbedaan. Sebagai seorang yang senang dengan traveling, kita akan senang melewati jalanan berkelok, menurun, menanjak, kadang bahkan jalanan berlubang. Bagi para pecinta alam atau pendaki gunung, mereka akan mendapatkan kepuasan tiada tara saat sudah mencapai puncak gunung atau tempat indah apapun setelah melewati jalanan menanjak dan terjal. Begitupun dengan kisahku, aku senang sudah mencapai titik pemberhentian ini. Banyak jalanan berkelok, menanjak, menurun dan tersandung di jalan berlubang juga penuh rintangan yang telah kulalui. Di usiaku yang akan melewati angka 30 nanti aku ingin sudah mencapai titik pemberhentian dengan fasilitas lengkap untuk memenuhi rasa puas dalam menceritakan kisahku sampai di sini. Mungkin kisahku tak penting untuk kalian baca, bukan untuk memotifasi siapapun, bukan untuk menjadikan teladan, bukan untuk ditiru bagi adik-adik yang usianya di bawahku, mungkin hanya sekadar memoar, diary singkat yang menceritakan titik-titik pemberhentian perjalananku dari sejak memulai cerita sampai di sini.
Biarlah curahanku ini menjadi kenangan semata, pun hanya untuk diriku. Sama sekali aku tak meminta kamu untuk membacanya. Acuhkan saja, ini sama sekali tak penting bagimu. Hanya sebagai pengingat diriku yang sudah sangat banyak melewatkan dan melupakan kenangan-kenangan perjalanan itu. Aku yang berusaha kesar mengingat semua ini, semoga aku lega telah mengungkapkan semuanya.
Dihamilin sama mantan? Si mantan udah punya tunangan pula!!
"Saya akan menikahi kamu."
"Lalu bagaimana dengan istri anda?"
"Kita akan menikah siri."
***
Di setiap malam Leila selalu menggaungkan akan kerinduannya terhadap kekasih masa kecilnya yang ia tinggalkan begitu saja usai badai menerjang keluarga kecilnya. Namun, tepat ketika perpisahan mereka menginjak tahun ke-14 mereka kembali dipertemukan dengan keadaan berbeda.
Kekasih masa kecilnya, orang yang dulu selalu mengutarakan janji bahwa hanya Leila yang senantiasa terukir di hatinya, tidak akan pernah ada perempuan lain menyingkirkan nama Leila di hatinya, nyatanya di depan mata Leila sendiri, mereka berpelukan seraya membicarakan masa depan mereka.
Seolah belum cukup dengan kekisruhan dalam keluarganya di masa lalu serta mendapat fakta bahwa kekasih masa kecilnya yang tidak pernah hengkang dari hati dan pikirannya, semesta menggoreskan kembali luka yang belum sempat mendapat obatnya.
Tepat di malam setelah gala premiere film dari novelnya, dirinya menghabiskan malam panas yang tidak pernah sekalipun hadir dalam benaknya bersama kekasih masa kecilnya.
Menyatukan mereka yang sempat berpisah belasan tahun lamanya.