WARNING! Cerita ini hasil murni dari pikiran author sendiri, so jangan bawa-bawa lapak lain, mohon pengertianya yaww. Maaf apabila ada kesamaan baik nama tokoh, latar, alur dsb saya mohon maaf ... dan mungkin itu adalah sebuah kebetulan semata. Plagiat? Minggir! • • • • "Fa, bisa temenin aku nggak di rumah? Di sini hujan Aya takut petir," "Sorry, gue nggak bisa," "Loh kenapa?" "Gue harus temenin Senja belajar," --- "Aku salah apa, Senja? Sampai kamu juga rebut dia dari aku?!" "Karena hidup lo ... udah ditakdirkan untuk selalu ngalah sama gue," Plakk "Lo apa apaan sih, Aya?!" "You win, Altheera Senja," --- "Kak ...." "Jangan panggil gue Kak, sialan!" BRAAK! "It's oke, semangat! Aya pasti bisa dapetin perhatian Kak Bintang," --- "Tuhan, aku cape ...." lirihnya sebelum melangkah, menatap nanar bawah sana, tekadnya sudah bulat, walaupun ini adalah jalan yang menyesatkan Perlahan namun pasti, ia menutup mata dengan damai, kaki kanannya dilangkahkan menapak di udara, kemudian memajukan tubuhnya hingga .... BRAAAK! "Selamat tinggal dunia ...." "Aya! Woy lo dah gi--," Bintang membekap mulut tak percaya, dia ... peri kecil yang telah mencoba mengakhiri hidupnya Enjoy the story guys, mohon kritik yang membangun, janlup vomment Salam manis: RaanLight💫All Rights Reserved
1 part