⚠️ Cerita ini sedang perbaikan, mohon kembali lagi lain waktu!!! SEE YA!
Hi, Arunika Pramestuari. Semoga keadaan kamu sehat selalu dan apapun kita kedepannya, kita juga baik-baik saja. Maaf, karena aku jarang punya waktu buat kamu. Tapi apapun nanti kita, aku senang dan bersyukur ketemu kamu. Kamu selalu bisa ngertiin aku sampai-sampai aku lupa ngertiin kamu. Sekarang kita berada di titik terbaik menurut Tuhan.
Cukup menyukaiku sampai sini, ya. Kamu pantas mendapatkan yang lebih menghargai semua kebaikanmu, mencintaimu seirama seperti detak jantung, dan seseorang yang bisa meluangkan waktu untuk kamu. I'm proud of your efforts and how you never give up to me. Kamu kasih aku kepercayaan dengan melakukan banyak hal buat yakinin aku. Tapi aku yang masih mengecewakan untuk diterima.
Terima kasih selalu ada ketika aku butuh, menginspirasi ku untuk tetap hidup, meyakinkanku bahwa semua baik-baik saja. Kamu unik dengan segala kelakuan aneh yang selalu kamu tunjukkan hanya untuk menghibur laki-laki yang tidak ada perjuangan untukmu.
Once again, i am grateful to know you and I hope you feel the same.
Tertanda,
Bian Tertayosa.
*********
Cerita ini ku buat dengan keadaan sadar dan tidak menjiplak karya manapun. Tulisan ini mengalir dari pikiranku yang penuh.
🏅 Rank :
🥉 #3 Flirting
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan