"Instrumen yang kumainkan kala itu seperti memanggil sebuah bencana, membawa tornado serta getaran kencang dan meruntuhkan bangunan, laut mulai pasang namun aku terlalu asik dengan pianoku hingga mengabaikan semuanya dan berakhir kehilangan segalanya" - Bumi Januar Cahaya, 21 Agustus 2014.
"Suara instrumen pembawa ketenangan, sengaja ku dengarkan setiap sore kala pulang sekolah. Seorang anak laki-laki dengan lincah memainkan jarinya, menekan tiap tuts hitam putih itu. Tumpukkan buku yang sengaja ku bawa agar bisa membaca dengan iringan instrumennya, dia Bumi lelaki di balik jendela kamar yang aku duduki sekarang. Anak lelaki yang selama ini menarik perhatianku dengan bunyi yang ia ciptakan tiap sore. Tapi...
Andaikan saja kala itu ku dengarkan ibuku untuk tak pergi dan terus membantunya, andai saja kala itu aku mendengarkan kata ayahku yang melarangku untuk pergi agar tetap bersamanya. andai saja instrumen itu tak menarik perhatianku, aku tidak akan pernah menyesal seperti ini, aku tidak akan membenci anak lelaki itu, aku tidak akan membenci suara yang ia ciptakan, aku tidak akan membenci buku-buku yang ku baca, aku tidak akan membenci diriku sendiri" - Gatraya Riany Nirmala, 21 Agustus 2014.
- Aku membencinya, ludovico einaudi: experience.
- Aku tidak pernah membenci dunia, yang ku benci hanya aku yang terlahir di dunia.
______________
⚠️ Dilarang mengcopy dan semacamnya.
⚠️ Fiksi, murni karangan sendiri
Start: 18 Aug, 2023
Finish: -
REPOST!!!
Cerita sebelum nya ke banned. Ini bakal ttp lanjut sebagian aku post full di apk sebelah.
Warning!!! This is content not for children! area 21+
Sebagian bahasanya aku perhalus.
• Tidak suka dilarang iseng just skip.
• Dilarang untuk me-report sebagai bentuk saling menghargai bagi penulis serta penyuka cerita ini.
• Ini cerita khusus dewasa
• Dilarang mengcopy, karena cerita ini pure hasil dari imajinasi penulis.
• Be wise!!!
Thank you...
Sending kiss and love 💋 muach....