Habiba dan Ghaza sudah menjalani pernikahan hampir setahun kala sebuah rahasia yang disembunyikan sang suami terkuak. Meski Ghaza tampak dingin padanya, perhatian Ghaza yang kadang tak terbaca sukses membuat Habiba jatuh hati. Ia seakan tak menyadari keacuhan Ghaza terhadapnya. Sampai kemudian, Ghaza yang baginya seperti buku tak terduga, sungguh mengejutkannya dengan halaman hidupnya selanjutnya. Kediaman Ghaza terhadapnya selama ini ternyata bukan tanpa sebab. Ghaza hanya menjadi pria dingin padanya. Karena kala itu, ia menyaksikan sang suami tertawa begitu lepas dengan seorang perempuan. Perempuan yang ia kenali dan pernah keluar bersama sang suami di rumahnya sendiri. Belum lagi pengakuan Ghaza yang hanya menganggapnya sebagai bayang-bayang. "Menyakitkan rasanya dikhianati dalam istana sendiri." -Habiba "Aku memilihmu karena aku mencintainya." -Ghaza
12 parts