Seorang lelaki yang sangat kesepian dalam hidupnya yang kelam. Dia di pindahkan dari sekolahnya karna kelakuan dan nilai-nya, namun suatu saat dia sadar atas perilakunya. Ketika kenaikan kelas (si lelaki pindah sekolah), dia bertemu dengan murid konglomerat sekolah (ketua OSIS (wanita)). Tentu saja ketua OSIS tersebut sangatlah populer di kalangan sekolah (wajah yang cantik dengan prestasi yang sangat tinggi serta berasal dari keluarga konglomerat), begitu juga si lelaki tersebut (murid pindahan, wajah sangat tampan, beradab, berwibawa) tetapi hanya dalam wilayah murid. Mereka berdua bertukar nomor untuk saling berbagi ilmu (si lelaki suka mempelajari hal yang diajarkan di luar sekolah dan begitu pula sebaliknya yang terjadi pada murid ketua OSIS). Waktu yang dilewati memberikan rasa nyaman ketika mereka saling bertemu dan mereka pun menjadi semakin akrab. Namun, karena perbedaan kelas yang sangat jauh (kelas A dan kelas E), mereka jadi jarang bertemu (bertemu ketika lewat / janjian). Kelas A ialah wilayah bagi para murid yang jenius dan juga kaya dari keluarga konglomerat, hingga turun sampai kelas E ialah wilayah untuk para murid bernilai rendah dan jelata. Ketika si lelaki berada di kelas E ia tidak tega melihat 2 teman (wanita) nya dalam kondisi si lelaki pada jaman terpuruknya hati si lelaki tersebut. Si lelaki pun sering menolong kedua temannya tersebut. Lama kelamaan, si lelaki tersebut diambang dalam rasa cinta dan bingung oleh dirinya sendiri di kehidupan yang ia lewati dan berusaha ia jalani untuk mencari cinta sejatinya (sebelumnya dia mencintai seseorang hal itu terpendam dan ia ingin mencarinya). Waktu demi waktu berjalan dia pun sadar bahwa dia menyayangi seseorang, dia kemudian faham siapa yang sebenarnya cinta sejatinya. Akhirnya rasa itu telah ia temukan dan lelaki tersebut menemukan siapa sebenarnya pembangkit untuk cinta di dalam hatinya.