"Dan ikhlas tetap tak membuat janji bertahan lebih lama." Ketika Fasha dan cintanya yang habis di satu orang yang sama, Aerin Nashera. Mungkin tidak ada yang lebih tau dibanding Aerin, seperti apa rasanya menangisi Fasha hanya karena lelaki itu tersenyum. Membiarkan jiwanya berlarian dalam kesendirian, gadis itu selalu berhasil membuat lelakinya menangis. Tapi kalau hatinya memang sudah ditawan, Fasha bisa apa? Tak pernah ada penolakan untuk gadisnya, tapi hanya ada penolakan untuk Fasha. Andai saja, Aerin bisa melihat Fasha seteduh langit sore yang jingganya menghangatkan sebagian lautan. "Jangan memaksa dirimu sempurna, sebab begini saja aku sudah mencintaimu dengan gila." Dari Rafasha kepada Aerinnya yang tak pernah lelah berlari. _ ____ _______ _________ "Prumessa hanyalah janji, sebab tak ada judul untuk kisah yang belum usai." - -
19 parts