Jiwa Syailendra harus merasakan perihnya kehidupan di masa sekolahnya. Bukan hanya luka hati yang sering ia terima, namun luka fisik ia dapatkan dari orang orang . Bahkan dari orang yang sangat jiwa cintai. Akankah jiwa dapat bertahan? Atau jiwa akan menyerah dengan pahitnya kehidupan dunia ini??