The Other Reality
  • Reads 6,614
  • Votes 838
  • Parts 13
  • Reads 6,614
  • Votes 838
  • Parts 13
Ongoing, First published Feb 14, 2015
"wellcome to another reality. (p.s: it may or may not be your future)"

aku membaca tulisan di kertas itu dengan horror.

"The fuck? i have to spend my future with you?!"


apa yang akan kau lakukan, ketika kau terlempar ke masa depan secara tiba-tiba, tanpa kau ketahui penyebabnya?

kalau aku... tentu saja aku panik!

bagaimana bisa aku berada di masa depan, tepatnya di masa depanku yang berada 10 tahun kedepan. dan yang membuatku lebih panik lagi, kenapa aku bisa satu rumah dengan Luke Hemmings, orang yang selalu menggangguku? dan menjadi rival ku?

ada apa ini sebenarnya?

dan semakin hari, aku semakin tidak bisa memutuskan mana kenyataan yang karus ku pilih.

•••

storry ideas: @azizahnvtsr
written by: @sylsxx










°• Lala Joesman •°
All Rights Reserved
Sign up to add The Other Reality to your library and receive updates
or
#77hood
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
antagonis wife [TERBIT] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
BABY CHANIE cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.