Sea membenci laut.
Bukan karena ombaknya yang keras atau pasirnya yang lengket. Tapi karena laut menyimpan sesuatu yang membuatnya menggigil-ketakutan yang tak bisa dijelaskan. Setiap kali melihat air yang dalam, jantungnya berdegup terlalu cepat, seolah ada sesuatu di bawah sana... menunggunya.
Anehnya, justru laut itu juga yang terus datang dalam mimpinya.
Sudah bertahun-tahun, Sea dihantui mimpi yang selalu sama. Langit ungu senja menggantung di atas samudra luas, dan di tengahnya berdiri sebuah kerajaan yang menjulang dari dasar laut. Dinding-dindingnya berkilau seperti mutiara. Di sekitarnya, makhluk-makhluk aneh berenang dengan anggun-setengah manusia, setengah ikan. Mata mereka menatapnya, seolah mengenalnya.
Tapi saat Sea mencoba mendekat, air selalu menariknya dalam. Ia tenggelam, tubuhnya tak bisa bergerak, dan rasa takut mencengkeram seperti tali. Ia terbangun sambil terengah, dengan napas yang tersisa separuh.
Anehnya, mimpi itu terasa nyata. Terlalu nyata.
Padahal ia bahkan tak bisa berenang. Seumur hidupnya, Sea menjauhi air lebih dari sekadar rasa takut-ia merasa... asing. Seperti air itu tahu siapa dirinya, tapi dia sendiri tidak tahu apa-apa.
Sea tak tahu jawabannya. Tapi ia akan segera mengetahuinya.
Karena laut tidak pernah memanggil tanpa alasan.
•••
Written : 16 Apr 2025
Publish :