Story cover for Dear Flysia [TERBIT] by Milkilaaa_1
Dear Flysia [TERBIT]
  • WpView
    Reads 5,438
  • WpVote
    Votes 1,284
  • WpPart
    Parts 21
Sign up to add Dear Flysia [TERBIT] to your library and receive updates
or
#50pensivol10
Content Guidelines
You may also like
[✔] AKSARASSA by lafasyaokta
78 parts Complete
[ TELAH TERBIT | PART MASIH LENGKAP ] "Tuhan memang satu, kita yang tak sama." - A. Darian Aksata "Tolong tanyakan pada Tuhanmu, bolehkah aku yang bukan umat-Nya mencintai hamba-Nya?" - Jasmine Saras Alkaren "Aksa dan Saras hanya ditakdirkan untuk bertemu, bukan untuk bersatu, layaknya Istiqlal dan Katedral yang berdiri berhadapan, namun tak beriringan." - AKSARASSA ❃.✮:▹ ◃:✮.❃ ❃.✮:▹ ◃:✮.❃ ❃.✮:▹ ◃:✮.❃ Saras tak menduga bahwa ia akan terlibat dalam kasus rumit hanya karena menolong seorang lelaki culun tunawicara saat jam pulang sekolah. Saras pikir itu adalah kali terakhir ia melihat lelaki itu, tetapi ternyata tidak. Justru pertemuan pertama itulah yang mengantarkan keduanya pada pertemuan kesekian. Saras benci ketika dirinya tertarik untuk masuk ke dalam dunia penuh misteri milik sang lelaki. Namun, ia tak memungkiri bahwa ada di dalam sana justru lebih menyenangkan daripada di dunianya yang monoton dan penuh kepalsuan. Aksa, lelaki itu berhasil membawa Saras hingga ke puncak kebahagiaan. Derai tawa tak henti dielukan oleh gadis yang selalu memakai bandana merah di lengan kiri seragamnya. Hingga suatu ketika, Aksa tak lagi mampu menciptakan senyum di wajah Saras. Gadis itu dibuat gila akan kepergian Aksa yang tiba-tiba. Akankah mereka bertemu lagi di lain waktu? Atau mungkin pertemuan keduanya hanya sebatas semu? Start: 23/01/21 Finish: 04/07/21 Terbit: 27/11/21 A K S A R A S S A "Ketika Istiqlal mengharapkan Katedral." Copyright © 2021 by Lafasyaokta.
Yang Amerta di Dalam Aksara (HIATUS)  by saharahaa
8 parts Ongoing
Kiran, seorang penulis muda yang jiwanya terperangkap dalam labirin kenangan. Dua tahun setelah kepergian Samudera, kekasihnya, dalam sebuah kecelakaan tragis, Kiran tak lagi menulis untuk dunia, melainkan hanya untuk satu pembaca; Samudera sendiri. Ia memahat setiap tawa, setiap tatapan, ke dalam aksara-aksara yang tak pernah ia terbitkan, menciptakan sebuah 'amerta'─keabadian─pribadi di mana samudera tak pernah benar-benar mati. Buku-buku usang, pena yang setia, dan aroma tinta adalah saksi bisu ritual nya, mengubah kamar menjadi sebuah tempat bagi masalalu. Namun, pengabdiannya pada kenangan mulai menggerogoti kehidupannya yang sekarang. Keluarga Kiran resah, teman-teman nya perlahan mulai menjauh, dan dunia menyusut menjadi sempit, hanya berputar pada poros Samudera. Ia seperti hantu yang melayang di antara baris-baris kalimatnya sendiri, menolak untuk bergerak maju. Hingga suatu hari, sebuah undangan pameran kaligrafi yang mulanya ia abaikan, secara tak terduga mempertemukannya dengan Arjuna, seorang seniman kaligrafi misterius dengan mata sekelam tinta cina dan tangan yang seolah menari di atas kertas. Arjuna, dengan caranya sendiri yang unik, tampak mampu menembus lapisan-lapisan aksara yang Kiran tulis, bukan sekedar membaca kata, melainkan merasakan emosi dan memori di baliknya. Interaksi mereka, yang mulanya canggung dan penuh resistensi dari Kiran, perlahan membuka celah pada benteng kesendirian yang ia bangun. Arjuna bukan pengganti Samudera, melainkan sebuah cermin yang memaksa Kiran melihat bahwa 'amerta' sejati bukanlah sebuah penjara kenangan, melainkan kemampuan untuk membiarkan kenangan hidup di dalam hati, tanpa harus menghentikan denyut kehidupan. Kiran harus menghadapi pertarungan terbesarnya; melepaskan genggaman pada masalalu yang abadi dalam aksara, demi merangkul masa kini yang menjanjikan 'amerta' dalam bentuk lain─kehidupan itu sendiri, dengan segala luka dan kemungkinan indahnya.
JAM 3 SORE by KOKOTA_
54 parts Ongoing
JANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTE SETELAH MEMBACA‼️ 🌥️🌥️🌥️ Jam tiga sore. Hujan turun pelan-pelan. Langit kelabu, suara kelas yang riuh, dan satu orang yang selalu duduk di belakangnya. Berisik, nyeleneh, dan nyebelin. Tapi entah kenapa Naya tak pernah terganggu sedikit pun. Naya tidak tahu kapan tepatnya Aksa mulai masuk ke pikirannya. Mungkin sejak kertas origami berbentuk kodok itu muncul atau tulisan miring Aksa yang berkata "Ini nggak bisa menggonggong, tapi bisa lompat ke hatimu." Awalnya dia mengira Aksa hanya cowok absurd yang suka gambar bebek pakai helm di dinding toilet sekolah. Tapi lama-lama... langkah kakinya jadi yang paling ia kenali. Diam-diam jadi yang paling ia tunggu. Mereka bukan kisah cinta yang gegap gempita. Tidak ada janji manis. Tidak ada gombal yang bikin meleleh, hanya obrolan aneh yang bisa membuat rindu terus bertahan. Membuat perasaan tumbuh seperti hujan-pelan, tapi pasti meresap. Kisah mereka cuma tentang momen-momen kecil yang ternyata besar. Tentang sosok yang nggak sempurna, tapi justru bikin dunia seseorang terasa lebih hidup. Tentang pertemuan yang tak disengaja, kenangan yang tak bisa hilang, dan jarak yang kadang hadir bukan karena ruang, tapi karena waktu dan keberanian yang tertunda. *********** Selamat menelusuri jejak rasa yang tak pernah benar-benar pergi. Selamat membaca-semoga kamu temukan dirimu di sela-sela kisah ini. Jangan lupa tinggalkan jejakmu-vote, komen, dan bagikan kisah ini agar rindu tak hanya menjadi milik kita ❤️ NOTE : DILARANG PLAGIAT‼️
You may also like
Slide 1 of 10
Arkrasiv ☑️ cover
AKSAFA (End) cover
[✔] AKSARASSA cover
Yang Amerta di Dalam Aksara (HIATUS)  cover
About Us [On-Going] cover
Dialog Dari Ranum cover
JAM 3 SORE cover
AKSIEL cover
Luka yang Tak Terucap cover
Aku Mencintaimu Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi cover

Arkrasiv ☑️

54 parts Complete

Tentang perjuangan untuk mendapatkan, namun yang pada akhirnya dia lepaskan. Krasiva benci peduli dan percaya pada orang lain. Lalu Arkara datang, mengubah yang asing menjadi biasa. Namun sayang, hal biasa tadi kemudian berubah lagi menjadi asing. Krasiva kembali benci untuk peduli dan percaya. *** Tadinya aku pikir kehadirannya akan menyembuhkan luka pada hatiku --ah, setidaknya aku berharap kau bisa mengurangi sedikit saja rasa perihnya. Awalnya memang begitu. Kamu berlagak seperti orang paling mengerti. Namun ketika aku mencoba membuka hati, kamu hilangkan semua. Aku ditinggal ditengah jalan. Dengan segenap rasa pada hatiku yang kini telah mengembang untukmu. Akhirnya aku sendiri lagi. -Krasiva Anastasya.