Saya pernah menaruh banyak percaya kepada seseorang, yang bahkan saya sendiri tidak tahu hatinya diberikan kepada siapa. Mungkin saya yang terlalu keliru mengartikan segala sikapnya. Atau mungkin saya yang terlalu bodoh, menganggap perhatiannya sebagai rasa yang istimewa. Tapi saya rasa, disini yang salah bukan saya. Tapi salahnya, karena bersikap tidak sewajarnya. Sikapnya yang seolah mengatakan bahwa saya satu-satunya kepunyaannya. Atau bisa jadi salah semesta. Yang mempertemukan, tapi tak memberi restu jika saling bersama dalam sebuah ikatan. Ah, jika dipikir-pikir kembali bukan salah saya atau dia. Bukan salah takdir ataupun semesta. Saya juga tidak bisa menyalahkan harap-harapan yang ada, atau ekspetasi yang tidak sesuai dengan keadaan. Yang seharusnya saya lakukan sekarang, adalah mengikhlaskan. Membiarkan dia memilih jalan dan tujuannya, mencari kebahagiaan yang tidak bisa saya berikan. Seperti ini saja tidak apa-apa. Masih bisa melihatnya saja, saya sudah cukup bahagia. 📲Bagaimana ceritanya ketika dua anak SD yang dulu pernah sekelas bersama namun karena keadaan, yang satu harus pindah sekolah. Dan kini setelah 15tahun lamanya mereka kembali dipertemukan oleh semesta dan menjalani kisah lembaran baru dalam hidupnya. Jadi, bagaimana kisah selanjutnya? mari kita ikuti mereka! ⁃ CandellariaAll Rights Reserved
1 part