"Mbak ragu sama aku?!" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Farez membuat Vio tersentak, suara Farez terdengar meninggi dari sebelumnya. Tapi setelah beberapa detik Vio memberanikan dirinya untuk mendongak dan menatap Farez. "Sejujurnya... iya. Melihat perlakuan kamu beberapa saat yang lalu, itu buat saya ragu." Kata Vio pada Farez. Farez tertawa, bukan tawa seperti biasanya. Tapi tawa yang Vio tahu itu tawa untuk menutupi kekecewaan. "Bohong!" Sentak Farez. Farez masih menatap Vio namun kini tatapannya menajam setelah mendengar perkataan Vio baru saja. "Saya gak bohong Rez. Kamu masih... " "Masih apa?!" Potong Farez. "Farez... kita gak mungkin... " Vio kesulitan melanjutkan perkataannya. Saat melihat kedua mata Farez yang nampak berbeda dari beberapa detik sebelumnya. "Love you Mbak!" Kata Farez tegas dan penuh penekanan.