Fujisaki merasa lega akhirnya ia bisa terbebas dari jeruji besi. Sebuah penjara yang amat menyiksa hidupnya. “Bau busuk! Semuanya sama seperti sampah!” bentaknya kesal. Begitu juga dengan kedua orangtuanya. Terutama untuk Ayahnya yang selalu memberi kesakitan didalam hidupnnya. Ayah yang sangat kejam didunia yang harus ia miliki.
Aku yang malam itu sehabis pesta narkoba, mabuk-mabukan, pulang dengan kesadaranku yang hilang. Dengan kecepatan 150 km/jam aku mengendarai mobil dengan keadaan setengah sadar.
Saat itu hujan deras, aku tak bisa melihat. Tapi... kendaraan lain muncul tiba-tiba dihadapanku, aku terkejut dan membantingkan stir ke arah kanan, kepalaku memar karena membentur stir mobil. Aku tak peduli, yang aku pedulikan adalah apa yang sudah aku tabrak tadi. Semoga saja itu kucing, harapku saat itu. Akupun turun untuk melihat apa yang telah aku tabrak, dan ternyata... seorang pengemudi motor menggunakan jas hutan tergeletak lemas diatas aspal yang basah. Akupun panik, tanganku gemetaran, aku buka jas hujannya dan ternyata ia adalah seorang perempuan. Baru saja aku berniat untuk membawanya ke rumah sakit, puluhan orang sudah berlari menuju mobilku. “MATI!! PASTI AKU AKAN TERTANGKAP!” fikirku waktu itu. Dengan panik dan rasa bersalah aku pergi meninggalkan perempuan cantik itu dengan darah yang menempel dibajuku yang sudah membasahi aspal dan mengalir mengikuti air hujan.
Tepatnya dihari ini dihari ulangtahun Fujisaki, Fujisaki bisa kembali hidup normal. Menjalani kehidupan seperti biasanya, walaupun ada cacian dari orang-orang. Fujisaki tak peduli, ia harus menjalani hidup sebisanya dan menikahi wanita yang ia tabrak saat sepuluh tahun yang lalu. Untuk hidup bersama di Jepang, ditempat kelahirannya di Osaka, sambil menikmati bunga sakura yang berguguran dimusim semi. Hanya berdua dengannya wanita yang ia tabrak dahulu.
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.