Kata Ananta, hidup itu harus berpegang teguh pada dua hal: sabar dan tabah. Dengan memegang kedua prinsp itu, kamu akan menjadi 'orang baik'. Namun, Ananta mengatakan nasehat itu pada orang yang kurang tepat. Iya, dia menasehatiku agar aku bisa memiliki prinsip yang sama sepertinya. Aku? Jelas aku tidak bisa. Karena kata Sevia, aku dan Ananta itu seperti langit dan bumi, air dan pasir, serta kecap dan minyak. Alias, berbeda dan tidak bisa disatukan "Tapi, kecap dan minyak bisa bersatu, kalau pakai saos." Tetapi, Ananta menyanggah majas Sevia yang terakhir itu. Hmm, ada benarnya. Lalu, jika diibaratkan Ananta adalah kecap dan aku adalah minyak, maka siapa yang akan jadi saosnya?Jawabannya adalah lika-liku kehidupan di antara kami berdua. Setelah menyanggah dengan membawa-bawa saos, Ananta temyata memiliki satu pertanyaan aneh. "Tapi, kita bukan Mi Goreng, kan?" Ya seperti itulah Ananta yang akan kalian temui di halaman-halaman berikutnya. Dan, inilah kisahku, Abelia Ataliana yang diantar pulang dengan Bagus Ananta Husein.
12 parts