Cerita ini mengisahkan tentang Arabella Brianna Caitlin yang tidak pernah bertemu dengan yang namanya kebahagiaan, rasa sakit serta goresan luka senantiasa mengiri hidupnya. Sejak kecil ia sudah mencoba aksi bunuh diri, namun niatnya diurungkan kala ia menemukan harapan untuk hidup didunia yang kejam ini.
Vano Anggara - harapan Bella untuk hidup, sahabat sekaligus kekasihnya yang telah menemannya suka maupun duka. Begitu pun Vano lelaki itu bersyukur karna telah memiliki Bella dan telah menjadi satu satunya tempat pulang untuk Bella.
Namun itu semua tak berselang lama, saat kebohongan demi kebohongan mulai menghampiri. Hadirnya Alana Adisson - dapat meruntuhkan Vano hingga membuat lelaki itu jatuh cinta.
Hingga suatu hari saat hujan turun, Bella benar benar membutuhkan Vano, hidupnya sudah hancur sebab Mahkota nya telah direnggut sepenuhnya oleh Papah dari wanita yang telah merebut kekasihnya. Sungguh hanya Varel lah yang ia butuhkan saat itu lebih dari dirinya sendiri.
Namun sialnya tak sampai 5 menit Vano harus pergi menemui Alana yang kecelakaan dihari itu juga.
"Klo lo pergi gw bakal hilang dari dunia ini saat hujan berhenti Vano... gw serius!"
"Sebentar aja Bella gw janji nanti gw balik lagi." Vano percaya bahwa Bella tidak akan mungkin berani melakukan itu.
Tepat kepergian Vano 5 menit yang lalu, Bella mengangkat kepalanya menatap langit yang tiba tiba saja terang dan tepat saat itu juga 'HUJAN PUN BERHENTI'
~~
Nafas Bella mulai terputus putus, dadanya mulai sesak dan sebentar lagi pengelihatannya mulai gelap yaa akhirnya ia akan pergi dari dunia ini.
Saat akan merasakan surga, ia merasa ada yang menarik tubuhnya dari air, sebelum ia menutup matanya ia sayup sayup mendengar seseorang berbicara padanya.
"Sial, lo belum boleh mati!"
"Klo lo mati, kisah cinta gw jadi beda alam."
NEXT~
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.