Penyesalan mendalam akan kehidupan pertamanya, membuat Diva terus mengingat akan memori di setiap kehidupan yang ia jalani. Puluhan tahun ia jalani di setiap kehidupannya, membuat ia mengulangi alur cerita yang sama dengan kehidupan pertamanya. Namun, yang berbeda hanya 'Dia' di kehidupan kedua dan seterusnya yang tidak ada di alur ceritanya. Membuat Diva bersyukur, walaupun ia terlahir dengan memori setiap kehidupan yang selalu diingat dan mengulang alur kehidupan yang sama. "Kali ini sudah kehidupan keberapa?". "Sudah kulalui berapa lama?". "Dan sudah terulang berapa kali?". Batin Diva berseru, ketenangan yang ia rasakan perlahan mulai pudar. "Apa karena itu kamu pergi Diva?". tanya Rumi sahabat terbaiknya di setiap kehidupan.