Anak perempuan pertama, menjadi tulang punggung untuk Ibu yang selalu mengatakan jika hidup keluarga dan pendidikan kedua adiknya adalah tanggung jawabnya membuat Arasya merasa begitu lelah. Di saat rekan-rekannya sudah merajut asa yang di inginkan dengan pria pilihan mereka, Arasya masih harus berkutat dengan pekerjaan karena Ibunya tidak mengizinkannya menikah dengan kekasih hatinya sampai kedua adiknya menyelesaikan pendidikan. Miris, sedih, dan nelangsa, itulah yang di rasakan oleh Arasya saat akhirnya kekasihnya pun memilih menyerah pada hubungan mereka karena hatinya sudah terlanjur tertambat pada wanita lain di tengah masalah keluarga Arasya yang membuat wanita berusia 28 tahun tersebut nyaris saja bunuh diri karena rasa lelah begitu menghinggapi. Lelah karena patah hati, lelah karena menjadi mesin pencetak uang bagi Ibu dan adik-adiknya yang egois sampai akhirnya takdir membawa Arasya untuk melihat sosok dingin yang selama ini memandangnya penuh cela. "Untuk apa kamu meratapi takdir hingga ingin bunuh diri? Jodoh yang baik akan datang untuk dia yang baik juga tanpa kamu harus bersusah payah mengejarnya." _Syahid Amarsena_