Pengarang: Cijiu
Jenis: Melalui Kelahiran Kembali
Status: Selesai
Pembaruan terakhir: 19 Agustus 2020
Bab terbaru: Bab 112 Cerita Tambahan 1
pengantar︰
Xie Yingchun terpaksa pergi ke pedesaan untuk mencari nafkah dengan bulu ayam keluarganya. Bagaimana dia tahu bahwa pada malam dia tiba di tempat tujuan, dia bermimpi. Dalam mimpi itu, ada kilat dan guntur, dan hujan deras. hujan turun, dan semua biji-bijian yang dikeringkan petani hancur. , Setelah terbangun dari mimpinya, dia mengaktifkan skill 'ramalan cuaca'... Setiap kali dia bermimpi, dia memiliki skill baru yang menyala.. Dia sendiri tidak mengetahui situasinya, dan dia mencapai puncak hidupnya.
Pada abad ke-23, peradaban manusia telah mencapai masa kejayaannya.
Keluarga Tu Jiaojiao secara tidak sengaja melakukan perjalanan ke tahun 1960-an selama perjalanan antarbintang, dan keluarga Tu, yang berlari kencang di berbagai industri teknologi tinggi, jatuh ke dalam kebingungan.
Ibu Tu melihat krim yang dia gunakan untuk menyeka wajahnya, dan wajahnya hitam seperti dasar panci.
Papa Tu menggelengkan kepalanya dan menghela nafas saat melihat ekonomi yang agak lesu.
Saudara Tu Cheng melihat tingkat teknologinya, dan dia tidak pernah melepaskan cemberutnya.
Kemana mereka pergi?
Mata seluruh keluarga tertuju pada Tu Jiaojiao, yang mempelajari sejarah Huaguo Tu Jiaojiao dengan hati-hati menganalisis situasi di depannya, dan dipastikan bahwa mereka melakukan perjalanan ke dua abad yang lalu!
Hari-hari ketika teknologi terbelakang menyedihkan, seluruh keluarga pasti bosan!
Tag konten: sistem tamparan wajah keren usia teks
pencarian kata kunci: protagonis: Xie Yingchun, Yu Ze | peran pendukung: make up perlahan | lainnya:
satu kalimat pengantar: Saya terbuka dan bahagia!
Konsepsi: Menggali ciri-ciri zaman, menggambarkan masa-masa kejayaan
Kiat: Kesalahan tampilan bab, seperti karya terkait, bagian pertama, dll., Tidak akan memengaruhi membaca!
"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang."
Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok.
Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta.
Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.