Untuk ketiga kalinya Mawar kembali menjanda. Mawar si Janda Kembang yang dikenal seksi.
Mawar merantau ke Jakarta dari desa sejak lulus SMA, usianya waktu itu 17 tahun.
Tidak memiliki keahlian apa-apa, Mawar nekat mengadu nasib ke Jakarta untuk memenuhi kebutuhan hidup bapak dan adiknya yang sakit-sakitan. Bapaknya seorang penjudi. Semua harta benda raib untuk hobi berjudinya. Ibunya sendiri sudah tidak tahan dengan kelakuan suaminya dan memilih pergi entah kemana.
Dengan bermodal tenaganya, Mawar bekerja di warung Tegal sebagai tukang cuci piring. Disana lah awal mula Mawar bertemu dengan suami pertamanya. Pria bertubuh kekar dan tinggi, sopir pribadi seorang pengusaha. Pria itu bernama Dodi.
Lalu bertemu dengan suami kedua dan ketiganya. Kemudian pria selanjutnya yang akan berakhir jatuh cinta pada Mawar, si Janda Tiga Kali.
"Kamu cantik banget. Boleh nggak, Mas cium dikit?" rayuan Dodi.
"Ih, opo to Mas. Ojok cium-cium. Kita belum jadi apa-apa," jawab Mawar.
Lengkapnya? cuzz langsung baca 😊
"Lekas katakan, Nduk! Siapa pemuda yang telah menghamilimu?" Ibu mengguncang bahuku dengan keras. Sembari terisak dia luapkan kemarahannya dengan meremas lenganku sekuat tenaga. Setelahnya dia jatuh bersimpuh di hadapanku. "Tega-teganya kau mencoreng wajahku dengan kotoran. Lebih baik kau bunuh saja aku, Setiawati."
Bibirku membisu. Aku hanya bisa menatap wanita yang sudah melahirkanku itu dengan rasa bingung dan juga rasa sakit. Bagaimana caranya aku menjelaskan pada beliau bahwa yang menghamiliku adalah suami ibu sendiri?