Tertulis dengan tinta sepekat Vantablack, berbunyi sebuah semboyan aneh yang amat rumit untuk dipahami oleh sembarang orang pada umumnya. Menurut sang Muara, "Sebuah lingkaran cinta akan terjadi ketika dua orang atau lebih dengan hati yang benar-benar terbuka, mereka telah sadar dan ikhlas dengan diri sejati mereka, juga dengan satu sama lain dalam mengorbankan perasaan murni mereka untuk berbagi cinta. Dan yang terakhir, tentu ikhlas dengan roh mereka akan cinta yang terbagi-bagi tersebut." Membingungkan, namun justru karena itulah hanya cinta sejati milik sang Muara lah yang dapat memahami maksudnya. Namun sekali lagi, apakah dapat diterima jika adanya lingkaran itu sendiri terbebani akan sosok 3 pria jantan yang masing-masing dari mereka mengharapkan kesempurnaan dengan Muara dambaan mereka??? Rumitnya, dalam fikiran mereka bertiga semesta dan seisinya saja jelas kalah dan sama sekali tidak ada nilainya dibandingkan dengan sang Muara. Sang Muara yang merupakan sumber kehidupan bagi ke-3 pria itu sendiri, juga, sang Muara-lah yang hanya akan mereka jadikan satu satunya alasan mereka untuk bertahan hidup di dunia penuh tipuan, kelicikan, kekejaman juga kesengsaraan ini. Ya, ini adalah lingkaran langka yang sangat hobi memendam perasaan. Ke-3 nya sama-sama merasa wajib mengikat dan menaklukkan sang Muara. Sungguh perjalanan cinta yang amat rumit. Jungwon hanyalah sesosok petempur yang tersesat di lingkaran cintanya sendiri. Sebab kekonyolan makhluk bernama "Cinta" yang selalu dan selalu saja menguntitnya sejak pertama kalinya sang garis pertama lingkaran itu merusak dirinya dengan serusak rusaknya. Jungwon sungguh tidak bisa bebas dari kurungan 3 garis yang memaksanya menjadi Muara lingkaran itu. Intinya, Jungwon tertawan. Ia benar benar terikat dengan 3 penggila Muara itu di Singgasananya sendiri. Ya, Lingkarannya adalah Singgasananya. Dan hanya peninggalan "Moeder" lah satu-satunya kunci yang dapat membebaskan Jungwon dari lingkaran cintanya tersebut.
8 parts