Bukan cerita tentang mulusnya perjalanan cinta seseorang, dan mudah nya mendapat kan hati seseorang, tapi tentang pedih nya mencintai sebelah pihak, perih nya di abaikan, dan sakit nya ketika perasaan tidak pernah di dengar.
Dia abelio, sang pemeran utama dalam cerita ini, laki laki berkulit putih dan bermata bulan.
Mata indahnya mampu membuat siapapun tertegun, tapi hidup nya tidaklah seindah mata yg ia miliki, bullying menyiksanya, broken home harus ia rasakan setiap hari, dan juga challenge terbesar yg sudah ia jalani selama dua tahun belom juga tercapai, yaitu mendapatkan hati seorang kapten basket SMA tunas bangsa.
" Rey...lio suka sama rey "
" Udah tau "
" Rey lio serius, kapan rey bales perasan lio? "
" Suka?,, sama Lo?, berapa kali gua bilang, gua gaakan pernah punya perasaan SEDIKITPUN untuk orang kayak Lo, Lo tuh budek apa emang sih hah, Lo tau ga tindakan Lo yg kyk gini nih bikin Lo terkesan murahan! "
Orang yang di tuju hanya diam terpaku
Sakit, itu yang seorang lio rasakan, bagiamana tidak seseorang yang lebih dari dua tahun ia sukai berbicara sekasar itu di hadapan Nya,
Matanya memanas, pandangan nya memburam, seketika kristal bening mengalir deras dari pelupuk mata, dia tidak baik-baik saja saat ini.
" lio cuman mau ngutarain perasan lio doang rey, maaf kalo bikin rey marah "
Ia hanya berkata sendiri sepeninggal rey
Hoodie, sebuah cerita tentang pahit nya perjalanan, perih nya perpisahan, dan sakit nya mengiklaskan.
" Rasa ingin memiliki itu selalu ada rey, tapi kalah dengan rasa sadar bahwa aku ini siapa"
Hahayyy all, gw mau nulis cerita nih, baru SPOILER dan sinopsis sih nnt next bakal lanjut ke cerita nya, semoga suka.
Rey itu tipikal cowok yang lebih milih nunggu buku baru di perpus daripada nongkrong di kantin. Kacamataan, pendiem, dan selalu dapet ranking satu. Semua orang nganggep dia ngebosenin-kecuali Vano.
Eh, salah.
Vano justru paling gak suka sama Rey. Bagi Vano, cowok culun itu cuma bikin ilfeel. Gimana enggak? Tiap kali Vano masuk UKS karena jatuh pas balapan liar, Rey selalu kasih tatapan "kasihan tapi nyebelin".
Tapi semua berubah sejak Vano mulai melihat sisi lain Rey. Sisi yang diam-diam peduli, selalu bantu orang tanpa pamrih, dan... punya senyum kecil yang ternyata bikin deg-degan.
Mereka yang awalnya saling benci, pelan-pelan mulai ngerasain sesuatu yang beda.
Tapi, apa cinta bisa ngebut kalau satu suka kecepatan, satunya lagi suka ketenangan?